Senin 03 Apr 2017 22:39 WIB

Warga Sleman Diimbau Waspada Angin Kencang Pancaroba

Angin kencang. Ilustrasi
Angin kencang. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengimbau masyarakat meningkatkan kewaspadaan terjadinya angin kencang pada musim pancaroba saat ini.

"Dari informasi BMKG Yogyakarta, potensi angin kencang masih cukup tinggi terjadi di wilayah Sleman di musim peralihan kali ini," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Sleman Makwan, Senin (3/4).

Menurut dia, dalam tiga hari terakhir sejak Sabtu (1/4) hingga Senin hujan dengan intensitas lebat yang turun dengan cepat pada siang hari diikuti dengan terjadinya angin kencang.

"Akibatnya terjadi kerusakan di sejumlag titik seperti pohon tumbang dan atap rumah yang beterbangan di terjang angin kencang. Hari Sabtu (1/3) siang cukup banyak ada di kawasan Kalasan, Ngemplak, Berbah dan Mlati. Hari ini tadi yang mengalami di Mlati dan Seyegan," katanya.

Ia mengatakan, pada hari ini hujan lebat terjadi mulai sekitar pukul 13.00 WIB mengakibatkan sebuah pohon di Ndanen, Mlati tumbang yang menimpa satu buah mobil pickup yang diparkir tidak jauh dari pohon.

"Karena pohon yang tumbang menutupi jalan dan ada kendaraan yang tertimpa, petugas Tim Reaksi Cepat (TRC) langsung turun untuk melakukan evakuasi," katanya.

Sementara di Seyegan, angin kencang merobohkan sebuah pohon jati berdiameter sekitar 50 sentimeter dan menimpa atap rumah milik Hartono di Dusun Daplokan, Margomulyo Seyegan. "Tim langsung bergerak, pohon timbang langsung dievakuasi, sementara untuk rumah, kami bantu terpal untuk menutup atap yang rusak karena tertimpa pohon langsung dipasang," katanya.

Pemkab Sleman telah menetapan status siaga bencana hingga 30 April mendatang dengan dikeluarkannya SK penetapan oleh Bupati Sleman. Yang menjadi perhatian adalah potensi terjadinya banjir, longsor dan angin kencang. Dengan ketetapan tersebut, TRC di setiap desa dan di BPBD Sleman dalam kondisi siaga 24 jam penuh.

"Petugas siap untuk turun dan melakukan tindakan cepat untuk mengurangi risiko bencana. Namun kami berharap tidak ada kejadian, tetapi kewaspadaan ini dibutuhkan untuk meminimalkan potensi risiko yang akan dihadapi masyarakat," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement