Senin 03 Apr 2017 22:24 WIB

Operator Ekskavator Hanyut Terbawa Banjir di Dompu

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Yudha Manggala P Putra
Ekskavator hanyut terseret air bah.
Foto: M nursyamsi
Ekskavator hanyut terseret air bah.

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat (NTB) Imran M. Hasan mengatakan, operator ekskavator bernama Suhardono terbawa arus banjir yang melanda tiga kecamatan di Kabupaten Dompu, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Senin (3/4).

"Di Desa Saneo terdapat 1 korban yang merupakan karyawan PT NK terbawa arus dengan ekskavatornya serta 4 unit motor yang terparkir," kata Imran saat dihubungi Republika.co.id dari Mataram, NTB, Senin (3/4) malam.

Imran mengatakan, hingga pukul 21.16 Wita, hanya ekskavatornya saja yang berhasil ditemukan, sedangkan korban belum ditemukan. Dia melanjutkan, proses pencarian korban yang biasa dipanggil Dono itu dihentikan untuk malam ini dan baru akan dilanjutkan besok pagi.

Imran menjelaskan, banjir yang terjadi mulai pukul 16.00 Wita  diakibatkan hujan dengan intensitas lebat yang terjadi di hampir seluruh wilayah di Dompu dengan ketinggian air mulai dari 1 meter hingga 2 meter.

Wilayah yang terdampak banjir meliputi Kelurahan Potu (terdampak 80 kepala keluarga), Bada (15 KK), Karijawa (50 KK), Kareke (40 KK) di Kecamatan Dompu; Kelurahan Simpasai (35 KK), Kandai Dua (65 KK), Wawonduru (100 KK), Montabaru (20 KK), Baka Jaya (25 KK), Saneo di Kecamatan Woja; dan Kelurahan Kramat (12 KK) di Kecamatan Kilo.

Imran menungkapkan, sejumlah warga yang rumahnya terendam banjir memilih mengungsi ke rumah keluarganya yang tidak terkena banjir. "Alhamdulillah saat ini hujan sudah reda dan air mulai surut. (Warga) yang rumah kena banjir, ngungsi ke rumah keluarga bila rumahnya tidak bisa di pakai tidur malam ini," kata Imran menegaskan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement