REPUBLIKA.CO.ID, PONOROGO -- Bencana tanah longsor yang terjadi di Ponorogo, Sabtu (1/4/) pagi WIB, masih menyisakan duka mendalam bagi keluarga dan kerabat 26 korban yang belum ditemukan. Tim gabungan masih terus bekerja bahu-membahu untuk menemukan semua jenazah yang tertimbun berton-ton tanah lumpur bercampur batuan.
Beratnya medan, ditambah kondisi tanah dan cuaca yang tidak stabil, tergambar dalam proses evakuasi. Bahkan, proses pencarian korban sempat ditunda akibat hujan deras yang kembali mengguyur Desa Banaran, Kecamatan Pulung, sehari pasca bencana. Namun ada fenomena yang menggelitik empati ketika dua publik figur mendatangi lokasi.
Dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id, Senin (3/4), Menteri Sosial (Mensos) Khofifah Indar Parawansa menjadi pejabat pusat pertama kali yang terjun langsung ke Ponorogo. Setelah mengeluarkan berbagai instruksi, termasuk pendirian dapur umum bagi warga yang mengungsi dan tim penyelamat, Khofifah bergerak menuju lokasi longsor dengan dibonceng sepeda motor. Alternatif transport ini menjadi satu-satunya yang tersedia akibat rusaknya akses jalan ke sana.
Sebenarnya, jalan tersebut bisa dilalui dengan mobil, namun cukup susah dilewati kalau berpapasan. Bisa sangat mengganggu pengguna jalan yang akan menjalani aktivitas dan menimbulkan kemacetan panjang.
Rupanya Khofifah tak mau aktivitas warga terganggu dengan kehadirannya. Dia pun memilih naik sepeda motor. Keruan saja warga Desa Banaran, Kecamatan Pulung, Ponorogo dibuat kaget atas kehadiran Khofifah.
Hal itu lantaran, sebelumnya ada pejabat Pemprov Jawa Timur melewati jalan yang sama dengan mengendarai mobil. Terlebih, jalan makadam yang harus dilalui lumayan licin karena air sisa hujan terlihat masih menggenang.
“Wah, Bu Menteri ini merakyat tenan yo. Dalam kondisi seperti ini (suasana duka akibat longsor dan jalanan yang licin), beliau memilih naik motor,” kata Mufid, salah seorang warga.
Namun, Mufid berharap, kehadiran Mensos maupun pejabat Pemprov Jatim, sehari pasca musibah terjadi, diharapkan semoga jadi pelipur duka warga.