REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI—Ribuan warga Kota Sukabumi masih belum terserap dunia kerja atau pengangguran. Jumlah pengangguran tersebut akan makin naik seiring dengan momen kelulusan pelajar SMA maupun SMK.
‘’Angka pengangguran khususnya di usia produktif diperkirakan berkisar antara 4.000 hingga 5.000 orang,’’ ujar Sekretaris Dinas Tenaga Kerja (Dinaker) Kota Sukabumi Iyan Damayanti kepada wartawan Senin (3/4).
Data tersebut berdasarkan jumlah warga yang membuat kartu pencari kerja atau kartu kuning ke Disnaker pada rentang waktu Januari hingga awal April 2017. Menurut Iyan, angka pengangguran ini akan mengalami kenaikan hingga tiga kali lipat pada Mei dan Juni mendatang.
Pasalnya, pada waktu tersebut merupakan momen kelulusan bagi pelajar SMA dan SMK.Untuk menekan angka pengangguran terang Iyan, pemkot menggelar bursa kerja yang mempertemukan antara pencari kerja dengan sejumlah perusahaan. Ia menerangkan bursa kerja yang digelar pada 2017 ini menyediakan lowongan kerja sebanyak 6.488 lowongan dari 30 perusahaan.
Iyan mengungkapkan, pada tahun ini pemkot belum menghitung jumlah target penyerapan tenaga kerja. Sementara pada 2016 lalu pemkot berhasil melakukan penyerapan tenaga kerja sebanyak 5.100 orang.
Ditambahkan Iyan, pemkot mengimbau agar para pencari kerja yang sudah mendapatkan pekerjaan segera melaporkan diri ke Disnaker. Jangan sampai lanjut dia data penganggur cukup banyak padahal sebagian diantaranya sudah kerja atau terserap pasar kerja.
Di tempat terpisah, jumlah pengangguran di Kabupaten Sukabumi sedikit lebih banyak dibandingkan Kota Sukabumi yakni sekitar 6.000-an orang. Angka tersebut pun akan bertambah besar seiring dengan kelulusan pelajar tingkat SMK maupun SMA yang tidak melanjutkan ke jenjang pendidikan tinggi.
‘’Data yang kami himpun jumlah pengangguran masih tersisa sekitar 6.060 orang,’’ ujar Kepala Seksi Penempatan Tenaga Kerja Dalam dan Luar Negeri Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Sukabumi Tatang Arifin.
Angka pengangguran tersebut bersumber dari jumlah pencari kerja yang membuat kartu kuning atau kartu pencari kerja di Disnakertrans. Tatang menerangkan, jumlah pembuat kartu kuning tersebut dikurangi dengan angka penyerapan tenaga kerja di sepanjang 2016 lalu.
Pada tahun lalu jumlah pencari kerja yang terdaftar mencapai sebanyak 20.076 orang. Sementara angka penyerapan tenaga kerja hanya mencapai 14.016 orang yang ditempatkan di sejumlah perusahaan yang ada di Sukabumi maupun luar daerah.
Sehingga, lanjut dia, masih tersisa sebanyak 6.060 orang pencari kerja yang belum tersalurkan terdiri atas 9.891 orang laki-laki dan 10.185 orang perempuan. Jumlah itu, kata dia, belum ditambah dengan pencari kerja yang membuat kartu kuning pada Januari hingga Maret 2017 lalu.