Ahad 02 Apr 2017 17:23 WIB

Anies Janji Perjuangkan Hak Penyandang Autisme

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Bayu Hermawan
Calon Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Calon Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon Gubernur DKI Jakarta nomor urut tiga, Anies Baswedan mengungkapkan akan terus memperjuangkan agar para penyandang autisme mendapatkan hak yang sama seperti warga DKI Jakarta lainnya.

"Kami ingin agar semua warga di Jakarta termasuk yang memiliki kebutuhan khusus bisa terwakili. Itu sebabnya kenapa KJP plus diberikan tambahan ekstra sehingga buat anak-anak yang seperti itu biasanya biaya sekolah lebih tinggi biaya pendidikannya," katanya di Muara Karang, Penjaringan, Jakarta Utara, Ahad (2/4).

Anies memastikan, bila terpilih menjadi Gubernur akan memberi bantuan kepada mereka yang pengidap autisme. Bahkan, sambung Anies, meskipun kondisi ekonomi dari para pengidap autisme di bawah rata-rata, Anies memastikan pemerintah akan hadir dan ikut membiayai kesembuhan mereka yang memiliki keistimewaan tersebut.

Sebelumnya,  Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta nomor urut tiga,  Sandiaga Uno mengatakan memiliki beberapa gerakan kepedulian terhadap autisme. Salah satunya adalah memberikan kesetaraan bagi mereka yang memiliki autisme.

"Kami memiliki beberapa gerakan kepedulian terhadap autisme dan tentunya yang selama ini kami dorong adalah bagaimana mereka diberikan kesetaraan dalam mendapatkan akses ke semua bidang. Termasuk di dunia usaha dan pendidikan," ujar Sandiaga di GOR Jagakarsa, Jakarta Selatan, Ahad (2/4).

Sandiaga menjelaskan, akan ada beberapa program yang akan diberokan pembinaan. Salah satunya adalah rumah autisme.  "Kebetulan kami ada kerja sama dengan rumah autisme yang memberikan perlindungan dan juga ada treatment khusus sekarang. Rupanya kemajuan teknologi itu bisa mengurangi dampak dari auto imun sistem yang mengakibatkan autisme ini," jelasnya.

Ke depannya, sambung Sandiaga, dirinya berharap para pengidap dan pemerhati autisme akan bisa dapat lebih meningkatkan kewaspadaan dan juga kepedulian warga terhadap autisme. Karena, bila tidak berhati-hati, akan banyak kasus autisme di Jakarta.

"Ada beberapa tempat yang mendeklarasikan ingin menggagas rumah autisme di masing-masing wilayah. Kami mulai mungkin per wilayah dulu. Setelah itu kami turunkan kalau misalnya bisa per kecamatan akan sangat baik," tuturnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement