Kamis 30 Mar 2017 19:09 WIB

Wisata Wakatobi Terus Dibenahi

Wisatawan menikmati senja di Pantai Patuno, Wangi-Wangi, Wakatobi, Sulawesi Tenggara.
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Wisatawan menikmati senja di Pantai Patuno, Wangi-Wangi, Wakatobi, Sulawesi Tenggara.

REPUBLIKA.CO.ID, WAKATOBI, SULTRA -- Pemerintah terus melanjutkan pembenahan sarana dan prasarana umum di Kabupaten Wakatobi, Provinsi Sulawesi Tenggara guna mendukung pengembangan kepariwisataan daerah setempat. Terutama wisata bawah laut, sebagai salah satu di antara 10 destinasi unggulan Indonesia.

"Kami masih banyak keterbatasan tetapi terus berbenah," kata Wakil Bupati Wakatobi Ilmiati Daud di Wakatobi, Kamis )30/3), ketika menerima kunjungan program kemitraan antara Pemerintah Kota Magelang, Jawa Tengah, dengan kalangan wartawan berbagai media massa yang bertugas di Kota Magelang.

Ia menyatakan upaya pembenahan juga menyangkut pengembangan promosi atas berbagai potensi wisata Wakatobi dan upaya belajar dari keberhasilan daerah lain dalam mengelola kepariwisataan, termasuk di Kota Magelang.

Berbagai sektor kehidupan masyarakat dan infrastruktur penunjang kepariwisataan Wakatobi, katanya, sebagai sasaran pembenahan oleh pemkab setempat dengan dukungan pemerintah pusat. Wakatobi merupakan singkatan untuk sebutan empat pulau, yakni Wangi Wangi, Kaledupa, Tomia dan Binongko.

"Saya mau kita 'lari' mengejar ketertinggalan dari daerah lain. Saya ingin orang ingin datang lagi dan pulang tidak kecewa, dan tidak susah cari oleh-oleh, maka kita harus bisa berbenah," ucapnya.

Ia antara lain menyebut tentang keragaman budaya dan tradisi, kekayaan ekosistem bawah laut, sepert ratusan jenis terumbu karang dan ikan, produk kerajinan tenun khas Wakatobi yang banyak motif, makanan khas seperti luluta dan kasuami.

Pihaknya juga mengajak berbagai lembaga negara atau kementerian untuk melakukan pertemuan kerja dengan mengambil lokasi di Wakatobi.

Pihaknya menargetkan wisatawan, baik nusantara maupun mancanegara pada 2017 sekitar 40 ribu orang. Target pada 2016 sekitar 25 ribu orang tercapai sekitar 23 ribu orang dan target pada 2015 sekitar 15 ribu orang tercapai sekitar 17 ribu orang.

Kabupaten Wakatobi yang meliputi delapan kecamatan dengan empat pulau besar itu, berpenduduk sekitar 112 ribu jiwa dengan prioritas pembangunan untuk kepariwisataan, perikanan, dan kelautan. Potensi sumber daya alam bawah laut menjadi andalkan pemkab setempat dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan kemajuan daerah.

Pada kesempatan itu, Sekretaris Daerah Pemkot Magelang Sugiharto yang memimpin rombongan dari Kota Magelang dalam pelaksanaan program kemitraan tersebut, menjelaskan tentang pembangunan bidang jasa yang dilaksanakan oleh pemkot setempat, terutama karena daerah setempat boleh dikatakan tidak memiliki sumber daya alam.

Kota Magelang luasnya sekitar 18,2 kilometer persegi, berpenduduk 132.834 jiwa tersebar di tiga kecamatan dan 17 kelurahan.

"Kami mengedepankan pembangunan daerah sebagai kota

jasa. Kami mengundang dari Wakatobi untuk berkunjung ke Kota Magelang. Kunjungan itu selain untuk memperkuat silaturahim antardaerah juga memperkuat semangat Negara Kesatuan Republik Indonesia," tuturnya.

Pada kesempatan itu, Sekda Sugiharto mempromosikan produk kerajinan masyarakat Kota Magelang berupa tas dari limbah sampah dan sejumlah camilan produksi para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah Kota Magelang dengan bahan baku lokal.

Produk kerajinan dan camilan itu sebagai cenderamata dari Pemkot Magelang kepada Pemkab Wakatobi.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement