Kamis 30 Mar 2017 07:55 WIB

Pemkot tak Perpanjang Sewa Lahan Pedagang Pasar Klewer

Rep: Andrian Saputra/ Red: Yudha Manggala P Putra
Pasar Klewer, Solo, Jawa Tengah
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Pasar Klewer, Solo, Jawa Tengah

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Pemerintah Kota Solo menolak permohonan Himpunan Pedagang Pasar Klewer yang meminta pemindahan tempat berjualan dilakukan usai Ramadhan. Sekretaris Daerah Kota Solo, Budi Yulistianto mengungkapkan pemindahan pedagang dari pasar Klewer sementara di alun-alun Keraton Kasunanan Solo ke Pasar Klewer baru sudah diagendakan.

Selain itu, Pemkot Solo pun tak lagi memperpanjang sewa lahan alun-alun utara Keraton Solo. "Tidak ada lagi anggaran untuk memperpanjang sewa lahan di alun-alun utara Keraton, karena itu pedagang mengikuti jadwal yang sudah ditetapkan, " tutur Budi Yulistianto pada Rabu (29/3).

Sebelumnya juru bicara himpunan pedagang pasar Klewer Kusbani mengatakan pedangan keberatan dengan rencana Pemkot Solo memindahkan pedagang dalam waktu dekat. Pedagang beralasan jelang memasuki bulan puasa, jumlah pembeli yang berbelanja akan mengalami peningkatan.

Sebab itu mereka khwarir jika dipindahkan, pedagang akan kehilangan pembeli langganan dan kesulitan untuk menemukannya lagi di pasar Klewer baru. Selain itu pedagang pun harus melakukan penyesuaian kembali di pasar Klewer baru.

Sementara itu, Budi mengatakan peresmian pasar Klewer masih menunggu keputusan pemerintah pusat. Rencananya pasar tersebut akan diresmikan langsung oleh presiden Joko Widodo.

"Peresmian masih menunggu jadwal dari Pemerintah Pusat, yang jelas pasar akan diresmikan dalam waktu dekat ini, " tuturnya.

Diketahui proyek pembangunan pasar Klewer berasal dari kucuran dana pemerintah pusat melalui Kementerian Perdagangan. Proyek pembangunan pasar yang sempat mengalami kebakaran pada 2014 itu dikerjakan dalam dua tahap.

Pada tahap pertama, pemerintah mengucurkan dana Rp 61,8 miliar dan pada tahap kedua sebesar Rp 96 miliar. Kendati demikian dari pagu sesuai hasil lelang anggaran yang digunakan hanya Rp 81 miliar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement