REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Perancis melakukan penandatanganan kerja sama untuk lima sektor. Lima sektor tersebut adalah kerja sama di bidang pertahanan, pembangunan kota berkelanjutan, pelaksanaan program pertukaran peneliti, kerja sama riset, inovasi dan pendidikan tinggi, dan pengaturan administratif antara Pemerintah Prancis dan Pemerintah Indonesia tentang pariwisata.
Penandatanganan kerja sama ini dilakukan di Istana Negara oleh masing-masing perwakilan Menteri dan disaksikan oleh kedua Presiden. Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, kedua belah pihak telah sepakat untuk memperkuat komitmen dalam meningkatkan hubungan baik. Hal ini juga ditunjukkan dengan perwakilan delegasi Prancis yang bukan hanya mendatangkan para petinggi pemerintahan, tapi ikut serta sekitar 40 pengusaha yang datang bersamaan.
"Dan saya menyambut baik komitmen baru investasi pengusaha Perancis sekitar 2,6 miliar dolar AS, untuk meningkatkan kerjasama di bidang energi, di bidang infrastruktur, dan di bidang ritel," kata Jokowi dalam konferensi pers, Rabu (29/3).
Selain kerja sama ini, Pemerintah Indonesia juga sepakat untuk bekerja sama dalam memerangi Illegal, unreported and unregulated fishing (IUU) sebagai bentuk mencegah kejahatan di sektor perikanan.
Jokowi menuturkan, kedua negara bukan hanya serius melakukan kerja sama bilateral. Indonesia dan Prancis juga melakukan kerja sama yang sangat erat di berbagai isu internasional, antara lain isu kemerdekaan Palestina, pasukan perdamaian dunia, dan melawan ekstremisme serta terorisme.