REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Hari Raya Nyepi tidak serta merta membuat volume arus lalu lintas di sekitar Yogyakarta meningkat. Bahkan sejak kemarin hingga hari ini, Selasa (28/3), aktivitas kendaraan di Teminal Jombor Sleman terpantau normal dan cenderung lengang.
"Meski libur nyepi, hari ini tidak ada peningkatan penumpang. Di Jombor ya tidak begitu ramai," ujar Ketua Paguyuban Bus Malam (Pabima) Terminal Jombor, Soni Kurniawan pada Republika. Menurutnya kondisi ini terjadi lantaran hari raya nyepi berada di tengah-tengah hari kerja.
Sehingga banyak orang memilih tinggal di Yogyakarta dari pada pulang ke kampung halaman masing-masing. Begitu pula sebaliknya. Berbeda dengan libur hari besar lain yang terletak di akhir pekan, biasanya jumlah penumpang bus lintas kota meningkat dua hingga tiga kali lipat.
Bahkan Pabima sering kali menyediakan bus cadangan untuk penumpang tambahan, jika libur hari raya atau tanggal merah berdempetan dengan akhir pekan. "Kalau sekarang memang Jombor lebih sepi daripada biasanya," ujar Soni.
Selain di terminal, sejumlah ruas jalan lintas provinsi di Sleman juga terpantau normal. Misalnya di Jalan Magelang, begitu pula di Jalan Solo, arus lalu lintas terlihat normal seperti biasanya. Tidak terjadi kepadatan kendaraan yang signifikan.
Meski demikian kawasan wisata Kota Yogyakarta, seperti Keraton dan Malioboro terpantau ramai dikunjungi banyak orang. Sejumlah wisatawan dari luar daerah juga terlihat berdatangan ke obyek wisata unggulan Yogyakarta tersebut.
Yayan (53) misalnya. Ibu asal Cianjur Jawa Barat itu sengaja berkunjung ke Yogyakarta pada hari libur Nyepi lantaran anak-anaknya libur sekolah pada hari ini. "Ya mumpung ada waktu libur, jadi main ke Yogyakarta sekarang," ujarnya.