REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Badan Litbang Pertanian bersama Pemerintah Kota Bogor menandatangani nota kesepahaman (MoU) untuk mengembangkan kawasan Bogor, khususnya Cimanggu sebagai Taman Sains dan Teknologi Pertanian Nasional (TSPTN) sehingga dapat menambah potensi Bogor dibidang lain selain Bogor sebagai kota taman.
Melalui nota kesepahaman ini, akan mengembalikan Bogor yang sejak awal abad ke-19 telah menjadi kawasan pertanian seperti dengan adanya Kebun Raya Bogor, IPB dan Museum Sejarah Alam Indonesia serta fasilitas penelitian pertanian lainnya.
TSTPN (Taman Sains dan Teknologi Pertanian Nasional) merupakan kawasan yang sudah terlebih dahulu ada di lingkungan penelitian pertanian di Cimanggu. Kegiatan penelitian pertanian di kawasan Cimanggu ini secara terpadu menjadikan Cimanggu sebagai lokasi TSTP Nasional, dimana koordinatornya adalah Balai Besar Pengembangan dan Pengkajian Teknologi Pertanian (BBP2TP).
TSTPN adalah Kawasan penelitian dan pengembangan pertanian terpadu, dengan institusi penelitian dan pengembangan pertanian didalamnya yang menghasilkan, menyediakan, dan memperagakan sumberdaya, proses menghasilkan serta penerapan teknologi unggul bidang pertanian melalui sinergi perguruan tinggi, swasta, dan lembaga penelitian lainnya untuk meningkatkan daya saing sektor pertanian dan mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat.
Fungsi TSTPN antara lain sebagai penyedia informasi sumberdaya genetik dan lahan, ilmu pengetahuan dan teknologi inovatif, terutama hasil Balitbangtan. Kemudian sebagai penyedia fasilitas ajar mengajar, alih informasi dan kunjungan dalam aspek sumberdaya genetik dan lahan, teknologi dan inovasi pertanian.
Kemudian sebagai pusat peragaan proses/kegiatan litkajibang serta aplikasi teknologi pertanian yang potensial/layak untuk dikembangan pada agro techno park (TTP) dan/atau penerapan di lapang.
Sejak akhir tahun 2015, Badan Litbang Pertanian telah aktif memformulasikan grand design TSTP sebagai sarana akselerasi dan impact recognition inovasi pertanian sekaligus terobosan untuk memperderas arus inovasi pertanian kepada masyarakat.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
