REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung menganggarkan dana Rp 75 miliar dalam program sekolah gratis bantuan operasional sekolah daerah (Bosda) tingkat SMA/SMK se Lampung tahun 2018. Kepala Bagian Humas dan Komunikasi Publik, Heriyansyah mengatakan program Bosda sekolah gratis tersebut telah disosialisasikan kepada 900 kepala sekolah, bendahara, dan operator BOS tingkat SMA/MA/SMK se-Lampung pekan lalu.
“Sudah disosialisasikan sekolah gratis mulai tahun ajaran depan,” kata Heriyansyah di Bandar Lampung, Ahad (26/3).
Ia mengatakan Pemprov Lampung tetap fokus untuk meningkatkan kualitas dan pembangunan pendidikan tingkat atas di Provinsi Lampung dengan terus meningkatkan anggaran pendidikan. Selain menganggarkan biaya sekolah gratis, pemprov juga menyediakan dana insentif untuk guru honor murni, kepala sekolah masing-masing sebesar Rp 1 juta per kepala sekolah di Lampung.
Ke depan, ia menyebutkan program pendidikan yang digencarkan yakni pemerataan guru sekolah di wilayah Lampung, sebagai salah satu solusi mengatasi kekurangan guru di beberapa daerah. Program Lampung Mengajar akan dibuka lagi dengan formasi menyebarkan 120 orang guru bantu di daerah yang membutuhkan.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Lampung, Sulpakar mengatakan, meskipun telah memprogramkan berbagai kegiatan pendidikan, namun yang tak kalah penting menekankan pentingnya disiplin bagi seluruh kepala sekolah, dewan guru serta seluruh pelajar agar kualitas pendidikan di Lampung semakin baik.
“Disiplin artinya tidak boleh ada siswa/siswi yang berada di luar sekolah saat jam kerja, tidak boleh ada guru yang ditemukan di tempat-tempat perbelanjaan selama jam belajar,” katanya.
Ia menambahkan dalam menerapkan disiplin tersebut, perlu komitmen dan ketegasan dari masing-masing kepala sekolah agar aktivitas kegiatan belajar mengajar dapat berjalan sebagaimana mestinya.