Kamis 23 Mar 2017 21:17 WIB

Ahok Luncurkan Program Emas, Ini Penjelasannya

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Nur Aini
Paslon Cagub DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menyapa para pendukung di Rumah Lembang, Jakarta, Rabu (15/2).
Foto: Republika/Prayogi
Paslon Cagub DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menyapa para pendukung di Rumah Lembang, Jakarta, Rabu (15/2).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Calon Gubernur DKI Jakarta pejawat, Basuki Tjahaja Purnama mencoba strategi "ketuk pintu, layani dengan hati" dalam blusukannya di putaran kedua Pemilihan Kepala Daerah, (Pilkada) DKI. Ahok sapaan akrabnya, mengaku sedang melakukan uji coba terkait strategi tersebut apakah efektif sebelum dirinya meluncurkan program emas.

Pejawat itu menjelaskan, saat ini dirinya sedang mempersiapkan program emas. Program tersebut mirip dengan program "Millenium Development Goals" atau yang di Indonesia sering disebut sebagai Indonesia Emas.

"Kami mau luncurkan program emas. Itu sebenarnya seperti Millenium Development Goals, punya target," kata Ahok di Jalan Proklamasi, Pegangsaan, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (23/3).

Ahok menjelaskan, program emas terdiri dari beberapa program yang melayani warga Jakarta sejak dari janin hingga lansia. Mantan Bupati Belitung Timur itu akan mulai merekrut dan mengerahkan  banyak dokter untuk merawat para warga. Dia menargetkan satu dokter akan mengurus 5.000 orang warga di wilayah padat penduduk. "Kami ingin orang Jakarta dari hamil sampai lansia diurusin. Makanya satu dokter, 5.000 orang urusin, khusus daerah padat ya. Kami rekrut banyak dokter," kata Ahok.

Menurut Ahok, program untuk menjamin kesehatan warga Jakarta itu saat ini masih dalam tahap uji coba. Uji coba dimulai sejak tahun lalu. Nantinya dari uji coba tersebut, Ahok akan melakukan evaluasi dengan melihat apa saja kesulitan yang dihadapi sebelum meluncurkan program emas. "Nah ini kan uji coba. Selama tahun lalu, terutama tahun ini lah, kami akan evaluasi. Nah saya juga lihat kesulitan di lapangan itu apa," ujarnya.

Dalam menjalankan uji coba tersebut, kata Ahok, ia sudah mulai menemukan satu solusi dalam melayani warga yang sakit, yakni, para dokterlah yang aktif mendatangi rumah warga yang memang sudah tidak mampu lagi berjalan ke rumah sakit. "Misalnya kami mulai temukan, dia mau survei dulu apa cari orang sakit dulu? Sakit sudah nggak bayar, tapi datang ke rumah sakit kan masih bayar. Ke depan ini pencegahan, preventif, promotif. Kalau itu bisa dilakukan, biaya juga hemat dan produktivitas naik," ucapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement