Kamis 23 Mar 2017 15:07 WIB

Sungai di Kota Sukabumi Masih Tercemar E-Coli

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Yudha Manggala P Putra
Aliran sungai deras (ilustrasi)
Foto: pixabay
Aliran sungai deras (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI — Kondisi sungai yang mengalir di Kota Sukabumi masih tercemar bakteri e-coli. Hal ini didasarkan pemantauan yang dilakukan petugas Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Sukabumi.

‘’Petugas melakukan pemantauan rutin kondisi sungai,’’ terang Kepala Seksi Pembinaan dan Pengawasan, DLH Kota Sukabumi Doni Firmansyah kepada wartawan di sela-sela aksi bersih sungai di Sungai Cipelang, Kecamatan Gunungpuyuh, Kamis (23/3).

Terakhir terang dia pengawasan dilakukan pada Februari 2017 lalu. Hasilnya ungkap Doni, kondisi aliran sungai di Sukabumi yang sebagian besar sub daerah aliran sungai (DAS) memang masih dalam kondisi tercemar e-coli

Lokasi pemantauan di antaranya di aliran Sungai Cisuda, Cipelang dan Cisaray. Doni mengatakan, tingkat pencemaran e-coli tersebut masih dalam skala ringan. Penyebab terjadinya pencemaran lanjut dia berasal dari rumah tangga akibat pembuangan limbah dari mandi, cuci, kakus (MCK).

Selain itu sambung Doni, bersumber dari industri kecil atau pelaku usaha kecil yang memproduksi tahu tempe. Di mana, limbah dari pengolahan tahu tempe tersebut masih dibuang ke aliran sungai. Namun, tingkat pencemaan dari pelaku usaha tahu tempe ini sudah berkurang sekitar 50 persen dibandingkan sebelumnya.

Penurunan ini salah satunya karena pengawasan dan pembinaan yang dilakukan petugas di lapangan. Ditambahkan Doni, e-coli aliran sungai juga tercemar dengan limbah padat yang kebanyakan dari rumah tangga.

Selain itu limbah cair dari industri yang di Sukabumi jumlahnya sedikit. Wakil Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi meminta masyarakat agar menjaga kebersihan sungai dari pencemaran yang membahayakan kesehatan. ‘’Masyarakat didorong untuk makin meningkat kesadarannya bahwa sungai bagian dari peradaban manusia yang harus dijaga,’’ imbuh dia, yang langsung terjun mengambil sampah di pinggiran sungai.

Menurut Fahmi, masyarakat jangan lagi membuang sampah ke sungai. Pasalnya, sampah dari masyarakat harus dibuang kepada tempatnya yakni tempat pembuangan sampah yang disediakan maupun motor sampah (mosa).

Aksi bersih sampah yang digelar pada Kamis ini ungkap Fahmi diharapkan terus dilanjutkan secara rutin. Pembersihan sungai tersebut lanjut dia melibatkan unsur DLH, Forum Kota Hijau, Kelompok Wanita Tani, kader posyandu, dan petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sukabumi.

Fahmi menerangkan, pemkot juga melakukan koordinasi dengan Pemkab Sukabumi terkait aksi kebersihan aliran sungai. ‘’ Kami sudah menjalin kerjasama dengan pemkab terutama dalam bidang kesehatan, pendidikan, dan lingkungan hidup,’’ cetus dia. Sehingga kebersihan aliran sungai ini bisa terjaga dari hulu hingga hilir.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement