Senin 20 Mar 2017 18:10 WIB
Pilkada DKI

Anies: Menendang Kaki Lawan Tanda Kepanikan

Rep: Mas Alamil Huda/ Red: Bilal Ramadhan
Anies Baswedan
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Anies Baswedan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menanggapi santai masifnya fitnah yang dialamatkan kepadanya dan Sandiaga Uno akhir-akhir ini. Anies menilai, fitnah-fitnah itu adalah wujud kepanikan dari pihak lain atas elektabilitas Anies-Sandi yang diklaimnya terus naik.

Anies menganalogikan, ibarat pertandingan sepak bola, pemain sudah tidak lagi fokus pada bola, tetapi sudah mengincar kaki lawan untuk dicederai. Cagub nomor urut tiga ini menilai, cara-cara seperti itu hanya dilakukan oleh pemain yang sudah tidak punya harapan untuk menang dalam sebuah pertandingan.

"Kalau pertandingan sepak bola pemain masih menendang bola maka semangat untuk menang itu ada, namun jika pemain fokus pada menendang kaki lawannya maka tercermin tanda kepanikan," kata dia di Jakarta, Senin (20/3).

Beberapa waktu terakhir, pasangan Anies-Sandi diterpa banyak kejadian. Anies sempat dilaporkan ke KPK terkait penyelenggaraan Frankfurt Book Fair saat menjadi mendikbud, tapi kemudian itu dibantah. Sementara Sandiaga dimintai keterangan Polsek Tanah Abang atas laporan dugaan pencemaran nama baik di tahun 2013.

Besok, Selasa (21/3), Sandiaga juga akan mintai keterangan Polda Metro Jaya atas laporan dugaan penggelapan tanah di Curug, Tangerang Selatan pada tahun 2013. Terakhir, beredar kontrak politik Anies-Sandi yang akan menerapkan syariat Islam di Jakarta jika terpilih. Namun, tanda tangan Anies-Sandi di kontrak tersebut terbukti palsu.

Mantan rektor Universitas Paramadina ini merasa heran dengan serangan-serangan ini. Sebab, serangan yang dialamatkan ke Anies-Sandi tak lagi kritik terhadap program, tetapi personal cagub dan cawagub. Dan, lanjut Anies, intensitasnya semakin masif jelang pemilihan putaran kedua Pilkada DKI 19 April nanti.

"Serangan yang menimpa kami itu seperti lempar-lemparan tusuk gigi, geli-geli gimana gitu. Saya merasa heran saja kalau kemarin kritiknya tentang program tentang KJP, tentang DP Rp 0, ini kok menjelang putaran kedua serangannya fitnah dan lain-lainnya," ujar dia.

Anies menyerahkan sepenuhnya persoalan tersebut kepada tim hukum Anies-Sandi. Dia mengaku akan tetap fokus ke program dan mengajak relawan untuk tirit serta mengawasi dan melaporkan potensi-potensi kecurangan sampai di tingkat tempat pemungutan suara (TPS).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement