Senin 20 Mar 2017 15:35 WIB

Orang Sakit Jiwa Jadi Korban Hoax Kasus Penculikan Anak

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Nur Aini
Sejumlah pasien sakit jiwa menjalani proses rehabilitasi mental di Rumah Sakit Jiwa. (ilustrasi)
Foto: Antara/Ampelsa
Sejumlah pasien sakit jiwa menjalani proses rehabilitasi mental di Rumah Sakit Jiwa. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, CILACAP -- Isu mengenai maraknya kasus penculikan anak, sepertinya benar-benar meresahkan masyarakat di wilayah eks Karesidenan Banyumas. Hal ini ditandai dengan kejadian beberapa orang sakit jiwa yang nyaris menjadi korban amukan warga, karena dituduh menjadi pelaku yang sering menculik anak-anak.

Seperti yang terjadi di Kecamatan Kesugihan Kabupaten Cilacap, petugas Polsek setempat terpaksa mengamankan seorang gelandangan perempuan yang mengidap sakit jiwa. ''Dia sempat dipukuli warga karena dituduh menculik anak,'' kata Kapolres Cilacap AKBP Yudo Hermanto SIK melalui Kapolsek Kesugihan AKP Asep Kusnadi, Senin (20/3).

Menurut Kapolsek, kejadian tersebut berlangsung Jumat (17/3). Saat itu, korban yang mengenakan baju lusuh dan berambut gimbal sedang  berjalan di sekitar Desa Menganti Kecamatan Kesugihan. Korban kemudian mendekati beberapa anak kecil yang sedang bermain di depan rumah.

Anak-anak kecil yang didekati korban, kemudian lari ketakutan sambil berteriak-teriak. Salah satu orang tua anak-anak yang mengetahui anaknya lari ketakutan, kemudian berteriak anaknya akan diculik seseorang. ''Puluhan warga yang kemudian mendapat informasi itu, langsung mencari korban dan memukuli korban saat ditemukan,'' katanya.

Anggota Polsek Kesugihan yang kemudian mendapat laporan tersebut, langsung ke lokasi kejadian dan mengamankan perempuan tersebut ke kantor Polsek. ''Dari pemeriksaan, perempuan itu memang benar-benar sakit jiwa. Bukan hanya bicaranya yang ngawur, tapi pakaian dan rambut gimbalnya saja sudah menunjukkan yang bersangkutan memang sakit jiwa.'' katanya.

Setelah dipastikan yang bersangkutan sakit jiwa, petugas Polsek kemudian membawanya ke Yayasan sosial Ar Ridwan Kalisabuk Kesugihan Cilacap untuk dilakukan perawatan. ''Kami menghimbau warga tidak perlu terlalu resah soal isu kasus penculikan yang saat ini marak di Medsos. Hingga kini, kami dari kepolisian belum pernah menerima laporan adanya kasus penculikan,'' katanya.

Selain di Cilacap, kasus orang sakit jiwa menjadi korban amukan massa terkait dengan isu penculikan anak, sebelumnya juga terjadi di Kabupaten Banjarnegara. Pada Kamis (16/3), seorang kakek pengidap sakit jiwa juga menjadi amukan warga Desa Panggisari Kecamatan Mandiraja.

Kapolsek Mandiraja, AKP Minarto, menyebutkan kejadian tersebut berawal saat kakek tersebut memasuki sebuah warung. Pemilik warung yang ketakutan didatangi orang tidak waras, kemudian berteriak-teriak sehingga mengundang kedatangan warga. Beberapa orang yang datang, kemudian menuduh kakek tersebut sebagai penculik anak-anak yang berpura-pura gila. ''Entah siapa yang memulai, beberapa warga kemudian memukuli kakek tersebut,'' ujarnya.

Menyikapi kejadian tersebut, Kapolres Banjarnegara AKBP Saiful Anwar menjelaskan bahwa isu penculikan anak yang belakangan banyak beredar di media sosial, sama sekali tidak betul.  ''Sampai saat ini kami belum pernah menerima laporan adanya kasus penculikan anak di Banjarnegara. Mohon agar masyarakat lebih bijak menyikapi isu seperti itu," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement