REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengaku tak habis pikir dengan fitnah yang dialamatkan kepada pasangan Anies-Sandi. Terakhir, fitnah disebarkan dalam bentuk perjanjian hitam di atas putih yang menyebut Anies-Sandi akan menerapkan syariat Islam di Jakarta jika terpilih dalam Pilkada DKI.
Cagub nomor urut tiga itu meyakini fitnah yang ditujukan kepadanya dan Sandiaga sengaja didesain pihak tertentu dan akan semakin masif dilakukan. Hal itu bisa dilihat dari perjanjian akad kontrak berjudul "Akad Kontrak-Aqd Al Ittifaq" bahkan sampai memalsukan tanda tangannya dan Sandiaga. Anies mengaku heran dengan cara-cara tersebut.
"Kami malah heran, apa sudah sepanik itu sehingga membuat fitnah seperti itu," kata Anies di Jakarta, Senin (20/3).
Anies meyakini, fitnah seperti itu dilakukan karena tak bisa lagi mengkritik program kerja yang ditawarkannya. Fitnah-fitnah serupa akan terus bermunculan menjelang pemilihan gubernur dan wakil gubernur pada 19 April nanti.
Namun, ia mengaku tak akan banyak memikirkan persoalan tersebut dan akan fokus kepada program serta rencana kerja yang ditawarkan untuk masyarakat DKI.
Mantan menteri pendidikan dan kebudayaan itu mengajak simpatisan dan relawan Anies-Sandi tetap fokus kepada agenda yang telah direncanakan. Ia juga meminta relawan untuk meluruskan kabar-kabar yang menyudutkan pasangan yang diusung Gerindra dan PKS di level akar rumput.
"Kepada relawan dan simpatisan, bersiap-siap dan jangan khawatir, makin banyak fitnah makin kuat momentumnya," ujarnya.