REPUBLIKA.CO.ID, BOJONEGORO -- Penangkaran Rusa Timor (Cervus timorensis) di kawasan hutan jati di Malo, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, berkembang menjadi objek wisata edukasi. Pengunjung pun dipunguti biaya karcis masuk ke lokasi sebesar Rp 2.000 per orang.
Pemilik travel wisata di Bojonegoro, Wahyu Setiawan, di Bojonegoro, Senin (20/3) menjelaskan objek wisata edukasi penangkaran rusa timor, bisa menjadi satu paket dengan wisata edukasi gerabah di Desa Rendeng, Kecamatan Malo. Selain itu, dia mengatakan, warga bisa ke objek wisata Wali Kidangan dan melihat keindahan Bengawan Solo dari kawasan hutan jati di Kecamatan Malo.
"Objek wisata penangkaran Rusa Timor menjadi wisata edukasi dan penelitian sejak enam bulan lalu," kata dia.
Oleh karena itu, menurut dia, travel wisatanya sering menawarkan dan mengajak wisatawan Nusantara untuk mengunjungi penangkaran Rusa Timor di kawasan hutan jati di BKPH Malo. Kawasan ini masuk wilayah Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Parengan, Tuban.
"Seperi hari Ahad lalu saya membawa wisatawan domestik puluhan pelajar ke lokasi penangkaran Rusa Timor," ucapnya.
Di lokasi penangkaran rusa timor, menurut dia, wisatawan bisa melihat rusa timor, baik dewasa maupun yang masih anak-anak. saat ini jumlah seluruhnya ada 27 ekor. "Wisatawan domestik juga bisa memberikan makanan yang disediakan pemandu wisata, sekaligus memperoleh penjelasan terkait penangkaran rusa timor," katanya.
Pengelola objek wisata penangkaran rusa timor di Kecamatan Malo, Bojonegoro, Dharmuka, menjelaskan karcis masuk Rp 2.000 per pengunjung dimanfaatkan untuk biaya perawatan kandang, cek kesehatan, dan membeli makanan untuk rusa timor. "Pengunjung yang melihat dari kejauhan tidak harus membayar," katanya.
Ia menyebutkan jumlah pengunjung ke lokasi objek wisata penangkaran rusa timor di areal kawasan hutan rata-rata 50 orang setiap libur akhir pekan.
Dia menjelaskan penangkaran rusa timor di kawasan hutan jati itu merupakan hasil kerja sama KPH Parengan, Tuban, dengan Pertamina EP Asset 4 Field Cepu, Jawa Tengah, sejak 7 Juni 2014.
Pada awalnya, di lokasi penangkaran hanya ada 13 ekor rusa timor, baik jantan maupun betina. Binatang ini awalnya diperoleh dari lokasi penangkaran rusa timor di Blitar. "Sekarang terus beranak-pinak. Ada sejumlah rusa timor yang juga ditempatkan di objek wisata air hangat Prataan, Tuban," ucap dia yang juga karyawan KPH Parengan.
Ia mengatakan untuk perawatan dan makanan rusa timor tidak ada kesulitan yang berarti. "Makanan rusa timor cukup mudah, antara lain rumput, ketela dan konsentrat," ucapnya.