Senin 20 Mar 2017 04:33 WIB

Polrestabes Bandung Olah TKP Pengeroyokan Pemred PR FM

Rep: Djoko Suceno/ Red: Bayu Hermawan
Pengeroyokan (ilustrasi)
Foto: ngapak.com
Pengeroyokan (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, Bandung-- Satuan Reserse Kriminal ( Reskrim) Polrestabes Bandung melakukan olah tempat kejadian perkara ( TKP) di kawasan Simpang Lima Jalan Asia afrika Menyusul kasus oengeroyokan yang diduga dilakukan kelompok geng motor terhadap Pemred PR FM, Muhammad Fauzi. Dalam olah TKP tersebut, polisi meminta keterangan sejumlah saksi dan mengumpulkan barang bukti. Selain itu, polisi juga mencari rekaman CCTV di sekitar lokasi tersebut.

"Penyidik juga memintanketerangan saksi korban yang masih menjalani perawatan di rumah sakit," kata Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Drs Yusri Yunus kepada para wartawan, Ahad (19/3).

Kelompok yang diduga geng motor kembali berulah di Kota Bandung. Anggota sebuah geng motor yang berjumlah sekitar 10 orang tersebut menganiaya Muhammad Fauzi (24 tahun) Pemimpin Redaksi PR FM Bandung. Akibat penganiayaan yang terjadi Ahad (19/3) pukul 02.00 WIB di kawasan Simpang Lima, Jalan Asia Afrika, Kota Bandung, korban mengalami luka-luka dan kini menjalani perawatan di RS Santosa Bandung.

"Saat itu saya baru selesai siaran dan hendak makan di warung sate di kawasan Simpang lima," kata Fauzi kepada para wartawan.

Fauzi mengatakan, saat keluar kantor di Jalan Asia Afrika usai siaran sekitar pukul 01.30, ia dibuntuti oleh sekitar 10 sepeda motor. Begitu sampai di tempat tujuan, korban yang mengendarai motor seorang diri langsung ditabrak dari belakang oleh salah satu anggota geng motor tersebut.

Korban pun jatuh dari sepeda motornya dan langsung dikeroyok oleh anggota geng motor tersebut. Melihat kejadian tersebut, karyawan warung sate di kawasan Simpang Lima langsung memberikan pertolongan sementara anggota geng motor kabur.

"Saya langsung dilarikan ke rumah sakit dalam kondisi sadar. Kata domter saya mengalami luka memarbakibat hantaman benda tumpul," ujar Fauzi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement