REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat lebih fokus menggalang dukungan warga untuk menang di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI 2017.
"Kami lebih didukung oleh warga oleh rakyat seperti ini. Ini lebih riil," kata Djarot di sela-sela blusukan di Jalan Bhakti Tanggul RT 01 RW 07, Penjaringan, Jakarta Utara, Jumat (17/3).
Djarot mengatakan dukungan warga adalah yang utama dalam pemenangan Basuki-Djarot di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2017. Untuk itu, dia mengatakan dukungan dari siapa pun adalah berharga untuk memenangkan pasangan nomor urut 2 itu.
"Tapi siapa pun, suara Pak Probosutedjo (adik mantan Presiden ke-2 Indonesia Soeharto) dengan suara Pak Nurul (Ketua Paguyuban Warteg Jakarta) yang punya warteg (warung tegal), sama," ujarnya.
Dalam blusukan itu, Djarot juga menyaksikan deklarasi dukungan dari Paguyuban Warteg Jakarta. Djarot mengatakan dukungan suara dari Paguyuban Warteg Jakarta yang diketuai Nurul Hakim juga berpengaruh besar karena selain pengelola warteg dan keluarganya, konsumen warteg juga jika ikut mendukung maka akan lebih banyak suara dukungan.
Meskipun demikian, dia mengatakan Probosutedjo juga merupakan tokoh yang berpengaruh. "Dulu sekarang juga berpengaruh karena tokoh juga kan," ujarnya.
Sebelumnya, Calon Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama berkunjung ke kediaman Probosutedjo, adik Presiden ke-2 Indonesia Soeharto pada Rabu (15/3). Terkait kunjungan itu, Djarot tidak mengetahui pasti hal-hal yang telah diperbincangkan dalam pertemuan Basuki dan Probosutedjo. Namun, dia mengaku tahu ada pertemuan antara Basuki dan Probosutedjo.
"Pernah sih bilang waktu itu, saya (Basuki) diundang Pak Probo. Saya tanya urusan apa? Dibilang ga tahu. Salah satunya mungkin Pak Probo prihatin perlakuan mereka-mereka terhadap saya waktu di Masjid At-Tin," ujarnya.