Jumat 17 Mar 2017 13:27 WIB

Lapangan Banteng Direvitalisasi Telan Biaya Rp 60 Miliar

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani / Red: Nur Aini
Peletakan batu pertama (ground breaking) revitalisasi Lapangan Banteng oleh Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Sumarsono, Jumat (17/3)
Foto: Noer Qomariah Kusumawardhani
Peletakan batu pertama (ground breaking) revitalisasi Lapangan Banteng oleh Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Sumarsono, Jumat (17/3)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Pelaksana Tugas Gubernur Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta Sumarsono meletakkan batu pertama sebagai tanda dimulainya pengerjaan revitalisasi Lapangan Banteng, Jakarta Pusat. Sumarsono yakin nantinya Lapangan Banteng hasil revitalisasi akan menjadi salah satu primadona masyarakat untuk menghabiskan waktu dengan berbagai aktifitas karena didukung dengan ketersediaan fasilitas yang memadai.

"Lapangan Banteng akan kami tata sebagai kawasan olah raga bagi anak muda," kata Sumarsono di Lapangan Banteng, Jumat (17/3).

Keputusan ground breaking revitalisasi Lapangan Banteng diambil oleh Sumarsono saat memimpin rapat pimpinan (rapim), Senin (13/3). Ia mendengarkan paparan yang disampaikan oleh Kepala Dinas Kehutanan Provinsi DKI Jakarta terkait master plan revitalisasi Lapangan Banteng.

Penyusunan rencana induk revitalisasi ruang terbuka hijau Lapangan Banteng telah melewati proses panjang dalam berbagai sidang yang diketuai oleh Tim Sidang Pemugaran (TSP) Pemprov DKI Jakarta. Dalam rencana induk tersebut akan diperkuat kedua sumbu timur barat dan utara selatan sesuai dengan konsep yang diusung oleh arsitek pertama Lapangan Banteng, yaitu Frederich Silaban, ditambah dengan keberadaan delapan titik bukaan.

Pemprov DKI Jakarta bekerja sama dengan PT Han Awal and Partners Architect dalam membuat rencana induk revitalisasi Lapangan Banteng. "Ini termasuk destinasi olah raga semua ada. Kita harap ini jadi tempat nyaman. Taman jadi area wisata. Makanya biaya besar karena kita ingin membuat ini serba wah untuk Lapangan Banteng," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kehutanan Pemprov DKI Jakarta, Djafar Muchlisin total anggaran secara keseluruhan untuk revitalisasi Lapangan Banteng ini adalah Rp 60 miliar dari pihak swasta. Djafar kemudian memberikan gambaran akan ada ruang terbuka hijau (RTH) yang sangat berkualitas untuk masyarakat. Dari sisi prasarana dan sarananya aman dan nyaman untuk menikmati Lapangan Banteng ini.

Menurut keterangan, pengerjaan revitalisasi Lapangan Banten yang memiliki luas lebih kurang 10 hektare nantinya akan terbagi ke dalam tiga zona. Zona satu yaitu zona Monumen Pembebasan Irian Barat. Zona ini akan diperkuat dengan bangunan berbentuk setengah lingkaran yang difungsikan sebagai amphiteater.

Zona dua merupakan zona olah raga yang akan terbuka selama 24 jam bagi seluruh warga Jakarta. Selain itu, zona tiga merupakan zona taman yang difungsikan untuk tempat berbagai aktivitas publik.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement