Kamis 16 Mar 2017 20:09 WIB

FPI: KH Hasyim Muzadi Warisi Ilmu, Akhlak dan Perjuangan Nabi

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Teguh Firmansyah
Ribuan warga membawa keranda jenazah Almarhum KH. Hasyim Muzadi saat proses pemakaman di komplek Pondok Pesantren Al-Hikam, Depok, Jabar, Kamis (16/3).
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Ribuan warga membawa keranda jenazah Almarhum KH. Hasyim Muzadi saat proses pemakaman di komplek Pondok Pesantren Al-Hikam, Depok, Jabar, Kamis (16/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Front Pembela Islam (FPI), KH Ahmad Sobri Lubis, menilai kepergian KH Hasyim Muzadi merupakan kehilangan besar. Pasalnya, selama ini FPI menganggapnya sebagai figur orang tua yang selalu memberi arahan dan bimbingan.

"Beliau kita jadikan panutan, kiai yang merdeka, ulama yang mewarisi ilmu, ahlak dan perjuangan nabi," kata Sobri kepada Republika.co.id, Kamis (16/3).

Ia berharap, FPI bisa memikul tanggung jawab mempertahankan kebenaran dan akidah ahlussunah wal jamaah, seperti yang dilakukan KH Hasyim Muzadi. Terlebih, almarhum sehari-hari tidak lepas dari menyebarkan perdamaian, dan malah telah membuat lembaga perdamaian internasional.

FPI, lanjut Sobri, sudah menginstruksikan seluruh anggotanya untuk melaksanakan shalat gaib. Menurut Sobri, KH Hasyim Muzadi bukan cuma tokoh nasional tapi internasional, yang senantiasa konsen mengikuti perkembangan dunia Islam.

Sobri melihat, KH Hasyim Muzadi selalu menunjukkan warna dan sikap Islam yang nyata dan jelas, sehingga betul-betul menjadi orang tua dari FPI. Karenanya, ia mengungkapkan kehilangan yang sangat, dan berharap Allah SWT menempatkan almarhum di tempat terbaik.

"Kami turut kehilangan, semoga Allah menempatkan beliau bersama Nabi, para syuhada dan orang-orang saleh, selamat jalan, semoga kami bisa meneruskan perjuangan beliau," ujar Sobri.

Baca juga, Ini Pesan-Pesan Kiai Hasyim Saat di Rumah Sakit.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement