REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Agus Harimurti Yudhoyono mengaku memetik banyak pelajaran dari kekalahannya pada kontestasi Pilgub DKI Jakarta 2017. Salah satunya adalah Agus menganggap kekalahan yang diterimanya sebagai kemenangan di kemudian hari.

Sebab, Agus yang baru terjun ke dunia politik, bisa saja berubah menjadi sombong jika langsung menperoleh kemenangan. "Jika kita kemarin menang bisa saja kita menjadi sombong. Dengan mudahnya anak ingusan menang," kata Agus saat membacakan pidatonya di Jakarta Theatre, Jakarta Pusat, Rabu (15/3) malam.

Di samping itu, Agus juga merasa sudah bisa membuktikan, dirinya bukan anak ingusan seperti keritik-keritik yang dilemparkan orang-orang. Agus merasa dirinya bersama tim merupakan orang-orang yang mempunyai daya juang yang tinggi.

Agus juga merasa, kekalahan yang dialaminya merupakan jawaban atas doa-doa yang dipanjatlan orang tuanya. Dimana, kedua orang tua Agus selalu meminta agar setiap ujian yang diujikan kepadanya tidak dimudahkan, melainkan agar bisa dilewatinya sehingga bisa lulus dari ujian tersebut.

"Ini sesuai doa orang tua saya, jangan mudahkan atau ujian kepada anakku tapi lampaui biar lulus saya pikir ini doa orang tua juga. Ketika dapat ujian kita tegar kita kuat dan kita mudah-mudahan dibukakan jalan yang lebih baik lagi ke depan," ucap Agus.

Agus berpendapat, belum berhasilnya dalam kontestasi Pilgub DKI Jakarta, bukan berarti tidak bisa berhasil selamanya. Tetapi, keberhasilan itu ditunda demi dirinya bisa menggenggam cita-citanya di masa depan.

Ikuti Whatsapp Channel Republika