Kamis 16 Mar 2017 04:33 WIB

Warga Somalia Terancam Penyakit Akibat Kekurangan Air

Rep: Dyah Meta Ratna Novia/ Red: Dwi Murdaningsih
Seorang pengungsi kekeringan di Somalia membawa anaknyan yang menderita kekurangan gizi di RS Banadir, Mogadishu, Somalia.
Foto: Feisal Omar/Reuters
Seorang pengungsi kekeringan di Somalia membawa anaknyan yang menderita kekurangan gizi di RS Banadir, Mogadishu, Somalia.

REPUBLIKA.CO.ID, BAIDOA -- Warga Somalia sangat kesulitan mendapat air bersih. Mereka terancam terkena penyakit akibat kekurangan air bersih atau acute water diseases antara lain diare, disentri, kolera.

Senior Manager Aksi Cepat Tanggap (ACT) Bambang Triyono mengatakan warga Somalia sangat membutuhkan bantuan. ACT pada tahap pertama memberikan bantuan pangan kepada 1.000 kepala keluarga (KK). Bantuan pangan yang diberikan kepada warga Somalia yang kelaparan antara lain beras, tepung, minyak goreng, gula, susu untuk bayi.

"Bantuan tahap pertama ini sudah kami kirimkan pada Selasa kemarin. Sebenarnya kondisi bencana kelapamran di tahun ini sama seperti di tahun 2011, kekeringan parah terjadi di mana-mana," katanya saat dihubungi di Baidoa, Somalia, Rabu, (15/3).

Muhammadiyah Harap Bantuan untuk Korban Kelaparan Dipermudah

Saat ACT tiba di daerah 40 km dari Mogadishu, terang dia, kondisi cukup parah. Kekeringan ada di mana-mana akibatnya produksi pangan menurun tajam.

"Bahkan penyakit kolera ini sudah mulai muncul. Makanya mereka sangat membutuhkan bantuan," kata dia.

Satu keluarga yang terdiri dari enam anggota keluarga hanya mendapat jatah air bersih kurang dari 10 liter per hari. Air hanya difokuskan untuk minum dan masak.

"Sedangkan mandi, membersihkan diri dari buang air besar dan kecil pakai air seadaanya dan sangat sedikit. Akibatnya penyakit kekurangan air jadi menyebar," kata Bambang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement