REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri sesumbar dengan pilihannya selama ini. Megawati mengatakan, selama ini calon pemimpin daerah yang diusungnya selalu berhasil, terlebih ia merupakan ketua umum partai politik terlama di Indonesia.
Presiden RI ke-5 itu yakin, pasangan calon Gubernur dan calon Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat dapat membawa Jakarta menjadi lebih baik. Karena, kata Megawati, masih banyak program Ahok-Djarot yang masih harus diteruskan.
"Sekarang beliau ini (Ahok-Djarot) mau jadi yang kedua kali. Menurut saya, saya pengalaman pilih orang, saya ketua umum yang terlama loh. Saya bisa melihat orang, tentu nggak semuanya berhasil, tapi biasanya yang saya pilih untuk bupati, wali kota, gubernur itu Insya Allah sukses," kata Megawati di Rumah Lembang, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (15/3).
Megawati juga memamerkan keberhasilan Ahok-Djarot yang dapat mengurangi permasalahan banjir di Jakarta dengan adanya proyek normalisasi sungai. Menurut Megawati, lawan Ahok-Djarot di putaran kedua, Anies Baswedan dan Sandiaga Uno masih menawarkan janji.
"Kalau orang baru bukannya apa-apa ya. Emang gitu, siapa saja. Kalau orang baru mesti bikin janji dulu. Pasti itu, makanya ada kampanye," kata Megawati.
Meskipun begitu, Megawati sadar pilihannya yang mengusung Ahok-Djarot menjadi sorotan lantaran kondisi politik yang sempat memanas karena latar belakang agama dan suku Mantan Bupati Belitung Timur itu. "Iya makanya dari kemarin itu saya kan disorot terus kan, kenapa saya disorot, karena saya cantik ya," guyonnya.
Karena itu, Megawati meminta para kaum ibu agar dapat membantu memenangkan Ahok-Djarot dengan cara mengedukasi ibu-ibu di tengah masyarakat, bahwa dalam Pilkada DKI tidak sedang mencari pemimpin agama. "Kalau pilih pemimpin agama, pilih Kiai, sudah lah itu sudah ada yang urus, ada NU, ada Muhammadiyah. Yang kita pilih sekarang ini adalah pemimpin pemerintahan," kata Mega.