Rabu 15 Mar 2017 15:21 WIB

Kondisi Puluhan Perpustakaan Desa di Sleman Kurang Baik

Rep: Rizma Riyandi/ Red: Yudha Manggala P Putra
Ilustrasi perpustakaan.
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Ilustrasi perpustakaan.

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah (DPKD) Sleman, AA Ayu Laksmi Dewi menyampaikan, kondisi perpustakaan desa dengan kriteria kurang baik di Kabupaten Sleman saat ini berjumlah 56 unit. Sementara perpustakaan desa dengan kriteria baik baru berjumlah 12 unit, dan berkembang 18 unit.

Namun ia optimistis ke depannya perpustakaan desa di kabupaten setempat bisa semakin berkembang melalui gerakan literasi. "Gerakan literasi sangat penting, membaca tidak sekedar membaca namun juga memfilter atau menyarikan kemudian melakukan aksi," kata Ayu pada Sosialisasi Perpustakaan dan Kearsipan di RM Pringsewu, Mulungan, Mlati, Rabu (15/3).

Ia berharap melalui gerakan literasi, perpustakaan desa semakin berkembang dan dapat meningkatkan minat baca masyarakat. Maka itu, guna meningkatkan minat baca masyarakat, Pemkab Sleman terus menggalakkan pemberdayaan perpustakaan desa.

Pasalnya penataan manajemen perpustakaan desa, merupakan langkah yang strategis untuk membentuk kebiasaan gemar membaca di kalangan masyarakat. "Hal ini sangat diperlukan untuk membiasakan masyarakat menuju terwujudnya rintisan desa gemar membaca," kata Wakil Bupati Sleman Sri Muslimatun.

Menurutnya, untuk mencapai visi Pemkab Sleman mewujudkan smart regency pada tahun 2021, pemerintah perlu mengeluarkan kebijakan pengembangan perpustakaan atau smart library. Antara lain dengan pemberdayaan perpustakaan desa, pengembangan dan pembinaan perpustakaan desa, peningkatan kualitas dan kuantitas manajemen perpustakaan, serta peningkatan layanan perpustakaan berbasis teknologi informasi.

“Dalam mewujudkan smart library menuju smart regency tentu terdapat beberapa hal yang harus segera kita benahi. Untuk itu saya mengajak seluruh komponen yang terlibat utamanya para jajaran Pemerintah Desa untuk menyatukan langkah dalam mengoptimalkan keberadaan perpustakaan di wilayahnya masing-masing," tutur Muslimatun.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement