Selasa 14 Mar 2017 22:28 WIB

Pemkot Denpasar Siagakan Ambulans Saat Nyepi

Rep: Ahmad Baraas/ Red: Hazliansyah
Dua petugas keamanan adat Bali atau Pecalang memantau pelaksanaan Hari Raya Nyepi Tahun Saka 1938 di Desa Adat Tuban, Badung, Bali, Rabu (9/3).
Foto: Antara/Panji Anggoro
Dua petugas keamanan adat Bali atau Pecalang memantau pelaksanaan Hari Raya Nyepi Tahun Saka 1938 di Desa Adat Tuban, Badung, Bali, Rabu (9/3).

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Pemkot Denpasar tetap menyiagakan mobil ambulans saat Hari Raya Nyepi 28 Maret mendatang.

Kabag Humas Pemkot Denpasar, IB Rahoela mengatakan, persiapan itu diberikan untuk warga yang menghadapi masalah atau keadaan darurat.

"Mereka bisa menhubungi petugas desa adat untuk meminta bantuan menghubungi petugas kesehatan yang diperlukan," kata Rahoela.

Kepada Republika, Selasa (14/3), Rahoela mengatakan, selain menyiagakan mobil ambulans, Pemkot Denpasar berusaha memfasilitasi ketersediaan rumah sakit dan petugas medis. Pemkot juga menyiagakan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), yang sewaktu-sewaktu bisa digerakkan bila diperlukan.

"Prinsipnya Pemkot ingin pelaksanaan Nyepi berlangsung lancar, tenang dan penuh arti bagi ummat Hindu," kata Rahoela.

Pelaksanaan Nyepi akan berlangsung 28 Maret mulai pukul 06.00 Wita, dan akan berakhir pada 29 Maret 06.00 Wita. Selama itu kata Rahoela, ummat Hindu akan melakukan berata penyepian, yakni tidak menyalakan api, tidak bepergian, tidak menikmati hiburan dan tidak bekerja.

Selain stasiun TV di Bali tidak siaran selama Nyepi, pada 28 Maret malam, seluruh lampu penerangan jalan dipadamkan. Sedangkan pada siang hari kantor-kantor tutup dan masyarakat hanya melakukan aktivitas di dalam rumah.

"Selama 24 jam itu, kegiatan masyarakat di luar juga dihentikan," kata Rahoela.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement