REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN – Pendaftaran lelang jabatan untuk tujuh posisi pejabat eselon II di Pemkab Sleman akan segera berakhir. Maka itu Sekretaris Daerah (Sekda) Sleman, Sumadi berharap agar aparatur sipil negara (ASN) di Pemkab setempat bisa mengikuti lelang jabatan.
Mengingat jumlah posisi yang kosong cukup banyak. Sumadi mengatakan, pihaknya sudah mendorong dan menyemangati ASN untuk ikut bersaing secara sehat. “Karena untuk menduduki jabatan memang harus melalui proses lelang. Bukan berdasarkan karir,” ujarnya.
Batas waktu penerimaan berkas lamaran lelang jabatan adalah tanggal 16 Maret. Kemudian dilanjutkan proses seleksi administrasi hingga tanggal 17 Maret. Peserta yang lolos seleksi berkas akan diumumkan tanggal 20 Maret.
Sedangkan seleksi peserta akan dilaksanakan tanggal 13 April dan hasilnya diumumkan tanggal 19 April. Adapun tujuh jabatan eselon II yang kosong meliputi Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga, Dinas Perhubungan, Dinas Pertanahan dan Tata Ruang, Kepala Satpol PP, Dinas Kebudayaan, Staf Ahli Bupati Bidang Pemerintahan dan Hukum, serta Staf Ahli Bidang Kesejahteraan Rakyat.
Sumadi mengatakan, kebanyakan Asn melamar untuk jabatan staf ahli. Kondisi ini tentunya menepis rumor pengkotak-kotakkan pegawai. “Di mana staf ahli sering dianggap sebagai jabatan yang paling minim resiko, karena tidak berperan sebagai pengguna anggaran,” tuturnya.
Salah satu peserta lelang jabatan eselon II, Hardiman mengaku optimis mengikuti proses seleksi yang akan segera dilaluinya. Meski belum tentu terpilih menduduki jabatan yang diincarnya, ia sama sekali tidak merasa kecil hati.
Pria yang saat ini menjabat sebagai Sekretaris Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) itu mengaku akan mendaftar untuk Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora). Hal tersebut lantaran ia sangat menyukai olahraga.
“Sekarang masih proses pengumpulan berkas untuk persyaratan,” kata Hardiman. Ia mengatakan, sebelumnya urusan Pemuda dan Olahraga digabungkan dengan Pendidikan. Dampaknya dinas lebih fokus dengan urusan pendidikan.
Ia menilai dengan berpisah dari urusan Pendidikan, maka Pemkab Sleman dapat lebih fokus dalam mengembangkan potensi pemuda dan olahraga setempat. “Meski tantangannya lebih berat, tapi kita tetap harus optimis,” ujarnya.