REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Guna meningkatkan aktivitas perekonomian daerah, tahun ini Pemkab Sleman akan mencetak 203 wirausahawan baru. Kepala Dinas Perdagangan (Disperindag) Sleman, Tri Endah Yitnani menyampaikan, angka tersebut merupakan target kelulusan program wirausahawan baru yang diikuti oleh 460 peserta.
"Untuk merealisasikan target tersebut tentu kita sudah melakukan beberapa program pendampingan," katanya pada Republika, Selasa (13/3). Program pendampingan tersebut di antaranya meliputi pelatihan keterampilan usaha, pembuatan produk, pemasaran, serta pemberian motivasi kewirausahaan.
Namun demikian, tidak semua peserta kewirausahaan bisa lulus dari program pelatihan. Akan tetapi bagi mereka yang tidak lulus tetap dapt mengikuti program cetak wirausahawan selanjutnya. Adapun target jenis wirausahawan yang dicetak adalah bidang usaha kecil dan mikro (UKM).
"Kami punya target keberhasilan wirausahawan batik sebanyak 165 orang, kerajinan bambu delapan orang, dan pangan 30 orang," kara Endah. Ia berharap, ke depannya target tersebut bisa tercapai sesuai rencana. Sehingga para wirausahawan baru dapat berkobtribusi terhadap peningkatan aktivitas perdagangan daerah.
Menurut Endah, saat ini sudah ada dua dinas yang bersinergi untuk mengelola urusan UKM, yakni Disperindag serta Dinas Koperasi dan UKM. Jika UKM sudah membentuk koperasi yang berbadan hukum, Disperindag bisa memberikan bantuan.
Disamping itu, Endah mengemukakan, saat ini Disperindag telah memiliki sentra dan klinik bisnis yang dapat dimanfaatkan oleh para pelaku UKM. "Asalkan dimanfaatkan dengan maksimal, keberadaan unit tersebut tentu dapat mengatasi persoalan UKM," katanya.
Sementara itu, Sekda Sleman, Sumadi mengatakan, Pemkab setempat pasti akan melakukan pembinaan terhadap pengusaha UKM. "Yang sudah ada kita tingkatkan kapasitasnya agar bisa bersaing ditingkat nasional maupun internasional," ujarnya. Selain itu, Pemkab Sleman juga menggalakkan penciptaan inovasi UKM untuk dipatenkan.