REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Harga komoditas sayuran cabai rawit merah di pasar tradisional Sukabumi masih mahal. Dampaknya, sejumlah pedagang sayuran mulai enggan menjualnya karena pembelian mulai berkurang.Kondisi ini misalnya terlihat di Pasar Semimodern Cisaat.
"Para pedagang ada yang mulai enggan menjualnya karena harga tidak turun-turun," kata salah seorang pedagang sayuran di Pasar Cisaat, Kulsum (40 tahun) kepada wartawan Senin (13/3).
Kulsum menerangkan, para pedagang yang menjual cabai rawit merah hanya tersisa beberapa orang saja. Penyebabnya, ujar dia, akibat menurunnya pembelian akibat mahalnya harga serta sulitnya memperoleh sayuran tersebut.
Saat ini harga cabai rawit merah dijual Rp 140 ribu per kilogramnya. Harga tersebut ungkap dia cukup bertahan lama selama beberapa pekan terakhir. Kenaikan harga kata Kulsum dipengaruhi oleh berkurangnya pasokan cabai rawit merah ke pasaran. Kondisi ini dikarenakan faktor cuaca buruk yang melanda sejumlah sentra sayuran.
Mahalnya harga cabai tersebut lanjut Kulsum berpengaruh besar pada penurunan jumlah pembeli. Contohnya banyak pembeli langganan yang mengurangi jumlah pembelian karena mahalnya harga cabai.Pedagang sayuran lainnya di Pasar Cisaat, Yuni (43) menambahkan, ia masih menjual cabai rawit merah di lapaknya.
"Penjualan disiasati dengan cara diecer dalam partai kecil sehingga tidak terlalu mahal," ungkap dia.
Yuni berharap agar harga cabai rawit merah bisa kembali normal. Sehingga omzet penjualan sayuran terutama cabai rawit merah bisa seperti hari-hari biasa.
Tingginya harga cabai rawit merah juga terlihat di sekitar Pasar Pelita Kota Sukabumi. "Satu-satunya jenis sayuran yang belum turun harga hanya cabai rawit merah," kata salah seorang pedagang sayuran Zulfikar (30 tahun).
Menurut dia, harga komoditas tersebut dijual pada kisaran Rp 130 ribu per kilogram. Jenis sayuran lainnya yang cukup mahal yakni bawang merah yang dijual Rp 40 ribu per kilogram. Sebelumnya bawang merah hanya dijual Rp 38 ribu per kilogram.