Ahad 12 Mar 2017 04:43 WIB

Anies Minta Relawan Bantu Warga yang Kesulitan Mengurus Jenazah

Rep: Reja Irfa Widodo/ Red: Angga Indrawan
Cagub DKI Jakarta Anies Baswedan bersama Hidayat Nur Wahid saat menghadiri Dzikir dan Sholawat Untuk Negeri di masjid Agung At-Tien, Jakarta,Sabtu(11/3).
Foto: Republika/Prayogi
Cagub DKI Jakarta Anies Baswedan bersama Hidayat Nur Wahid saat menghadiri Dzikir dan Sholawat Untuk Negeri di masjid Agung At-Tien, Jakarta,Sabtu(11/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon Gubernur DKI Jakarta nomor urut 3, Anies Baswedan, meminta kepada seluruh Relawan Pasangan Anies-Sandi untuk bekerja sama dengan ulama dan tokoh masyarakat dalam membantu warga yang memerlukan bantuan pengurusan jenazah. Ini diungkapkan Anies pascaadanya isu penolakan shalat jenazah terhadap salah satu warga di Kelurahan Karet, Kecamatan Setiabudi, Jakarta Selatan, lantaran dianggap memiliki perbedaan pilihan politik di Pilkada DKI Jakarta putaran pertama.

"Kepada seluruh relawan pendukung pasangan Anies-Sandi, saya minta agar para relawan bersama warga, ulama, dan tokoh masyarakat untuk turun tangan dan terlibat langsung membantu apabila ada yang mengalami kesulitan dalam penguirusan jenazah bagi tiap warga yang memerlukannya," kata Anies kepada wartawan usai menghadiri kegiatan Zikir dan Shalawat untuk Negeri di Masjid Agung At Tin, Pondok Gede, Jakarta Timur, Sabtu (11/3).

Anies pun berharap, spanduk ancaman terkait penolakan shalat jenazah terhadap warga lantaran perbedaan pilihan politik untuk segera diturunkan. Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu juga berharap, warga untuk menunaikan ketentuan hukum dan kewajiban kifayah terhadap jenazah. 

"Kami menyerukan kepada warga untuk tetap menunaikan ketentuan hukum dan setiap kewajiban terhadap jenazah, serta menurunkan spanduk ancaman sholat jenazah," tutur Anies.

Lebih lanjut, Anies menilai, setiap bentuk ancaman akan diikuti dengan reaksi ancaman yang lain. Anies pun menghimbau kepada semua pihak untuk menghentikan penyebaran pesan-pesan yang sifatnya mengancam. Anies pun menegaskan, partai politik pengusung pasangan Anies-Sandi dan relawan Anies-Sandi tidak pernah membuat spanduk-spanduk ancaman dan tidak pernah menganjurkan hal-hal tersebut. 

Anies kembali mengingatkan, setelah Pilkada DKI Jakarta putaran kedua, masih ada kehidupan yang harus dijalani. "Masih ada hubungan persahabatan, pertemanan, pertetanggaan, dan kerjasama. Jadi mari kita jaga sama-sama agar suasananya, suasana yang baik dan saling menghormati, dan Insya Allah sesudah ini kita bisa terus saling kerjasama," tutur Anies.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement