Jumat 10 Mar 2017 18:19 WIB

Aher Dapat Anugerah Pena Emas dari PWI

Rep: Zuli Istiqomah/ Red: Bilal Ramadhan
Ahmad Heryawan
Foto: Republika/Edi Yusuf
Ahmad Heryawan

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (Aher) memperoleh penganugerahan pena emas dari Persatuan Wartawan Indonesia (PWI). Penganugerahan ini diserahkan langsung oleh Ketua Umum PWI pusat Margiono di Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Jumat (10/3).

Margiono mengatakan pemberian penghargaan ini dilatarbelakangi, Aher dinilai berjasa pada perkembangan pers nasional. Aher juga dianggap sangat mendukung dan berhubungan baik dengan insan pers.

"Anugerah ini karena jasa beliau yang dinilai besar tehadap pers nasional, terutama pers Jawa Barat. Perhatian beliau terhadap pers, tidak pernah menodai pers, silaturahmi dengan wartawan juga baik," kata Margiono.

Menurutnya, Aher pun tidak pernah bermasalah serius dengan urusan pers. Kalaupun ada persoalan diselesaikan dengan baik. Sehingga kebebasan pers di Jawa Barat terjaga dengan baik.

Penghargaan ini dikatakannya tergolong langka dan tidak rutin diberikan setiap tahun. Diberikan jika dianggap memenuhi ketentuan yang berjasa besar pada perkembangan pers. Beberapa menteri dan gubernur pernah juga mendapat penghargaan pena emas.

Aher mengaku kaget mendapatkan penghargaan tersebut. Ia sendiri merasa tidak pantas mendapatkannya. "Terkait pena emas saya kaget, saya tidak merasa pantas tapi teman-teman mengusulkan kepada PWI pusat dan diterima," kata Aher.

Ia mengatakan selama ini berupaya menjalankan tugas sebagai kepala daerah dengan sebaik-baiknya. Mengedepankan birokrasi yang transparan dan inovasi-inovasi berkaitan pelayanan kepada masyarakat.

Aher pun berharap hubungan dengan pewarta ke depannya semakin baik. Dalam acara ini juga dilantik Pengurus PWI Jawa Barat. PWI diharapkan bisa menjadi wadah bagi para jurnalis yang bersama-sama menjadi pilar keempat demokrasi untuk membangun bangsa.

"Kemudian tugas kepada PWI, pengawasan terhadap para wartawan agar memenuhi kode etik jurnalistik saat membuat produk jurnalistik. Membangun bangsa semakin tercerahkan," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement