Jumat 10 Mar 2017 12:13 WIB

KKP Tangkap 4 Kapal Ilegal Berbendera Vietnam di Perairan Natuna

Kapal nelayan asing yang ditangkap dalam kasus illegal fishing.
Foto: Antara/Jessica Wusang
Kapal nelayan asing yang ditangkap dalam kasus illegal fishing.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kapal Pengawas Perikanan Hiu Macan Tutul 02 milik Kementerian Kelautan dan Perikanan berhasil menangkap sebanyak empat kapal perikanan asing ilegal berbendera Vietnam di sekitar perairan Natuna, Kepulauan Riau.

Direktur Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) KKP Eko Djalmo Asmadi dalam siaran pers di Jakarta, Jumat (10/3), mengatakan, empat kapal perikanan asing ilegal tersebut ditangkap pada tanggal 7 Maret 2017.

Empat kapal yang ditangkap terdiri atas KH 91009 TS, KH 96056 TS, KH 97722 TS, dan KH95581 TS, dengan jumlah Anak Buah Kapal (ABK) sebanyak 45 orang berkewarganegaraan Vietnam.

Keempat kapal dan seluruh ABK dikawal ke Pangkalan PSDKP Batam untuk proses hukum oleh Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) Perikanan.

Kapal-kapal itu diduga melakukan pelanggaran dengan sangkaan tindak pidana perikanan sebagaimana diatur dalam Undang-Undang (UU) Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan sebagaimana telah diubah dengan UU Nomor 45 Tahun 2009 dengan ancaman pidana penjara paling lama enam tahun dan denda paling banyak Rp 20 miliar.

Penangkapan tersebut menambah jumlah kapal perikanan ilegal yang berhasil ditangkap oleh armada Kapal Pengawas Perikanan KKP selama tahun 2017.

Sejak Januari sampai dengan awal Maret 2017, telah ditangkap sebanyak 10 kapal perikanan ilegal, di antaranya terdiri atas enam kapal perikanan asing. Sebanyak enam kapal perikanan asing itu diketahui bahwa empat kapal berbendera Vietnam sedangkan dua kapal lagi berbendera Malaysia.

Sementara sebanyak empat kapal perikanan lainnya yang ditangkap dilaporkan berbendera Indonesia.

Selain melakukan penangkapan kapal illegal fishing, KKP melalui Kapal Pengawas (KP) Hiu Macan 03 dan KP Hiu Macan 04 berhasil menertibkan 11 rumpon ilegal di perairan Maluku dalam operasi pengawasan yang digelar pada 7-11 Februari 2017.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement