Kamis 09 Mar 2017 11:50 WIB

Demo Angkot, Terminal Leuwi Panjang Sepi

Ribuan sopir angkutan kota (angkot) dan taksi Kota Bandung menggelar aksi mogok massal dan unjuk rasa di depan Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kamis (9/3).
Foto: Zuli Istiqomah
Ribuan sopir angkutan kota (angkot) dan taksi Kota Bandung menggelar aksi mogok massal dan unjuk rasa di depan Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kamis (9/3).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Suasana di Terminal Leuwi Panjang tampak begitu sepi tidak ada penumpukan penumpang meski adanya aksi mogok massal sopir angkot yang memprotes kehadiran taksi online di Kota Bandung.

"Tadi pagi saja ada beberapa warga yang enggak tahu ada aksi mogok, tapi sudah ditangani," kata salah satu petugas Dishub Kota Bandung, Deni Ardiansyah, di Terminal Leuwi Panjang, Kamis (9/3).

Deni menuturkan, jumlah bus DAMRI sengaja disiapkan lebih banyak dibanding hari-hari biasanya. Hal itu untuk mengantisipasi adanya kekhawatiran penumpukan penumpang.

"Dari pihak DAMRI menyiapkan lebih banyak yang stand by dari biasanya. Kalau hari biasa kadang penumpang harus agak nunggu dulu bus datang, tapi sekarang tidak," kata dia.

Baca: Ratusan Sopir Angkot Bandung Kepung Gedung Sate

Meski begitu, tampak bus DAMRI jurusan Dago-Leuwi Panjang tidak ada beroperasi akibat jalur yang dilaluinya merupakan jalur mogok massal sopir angkot. "Cuman enggak ada (jurusan) Dago-Leuwi Panjang kan ada mogok di jalur kotanya," ujar dia.

Suasana di Terminal Leuwi Panjang pun hanya terlihat beberapa angkot yang diparkirkan seperti angkot 08 jurusan Cibaduyut-Cicaheum, dan Soreang-Leuwi Panjang.

Sementara itu, salah satu penumpang asal Kopo Ane Rahmayanti mengaku tidak tidak terpengaruh dengan adanya aksi mogok massal supir angkot yang memprotes kehadiran taksi online di Kota Bandung. "Biasa pakai DAMRI jadi enggak berpengaruh. Tadi juga lihat enggak ada kemacetan cuma pas ke sini pake ojek biasanya pake angkot dulu," ujar salah satu penumpang asal Kopo, Ane Rahmayanti, di Terminal Leuwi Panjang, Kamis.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement