REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Gubernur Lampung, M Ridho Ficardo menegaskan, pembangunan di wilayah Lampung sudah terlalu lama mandek. Karena itu dia mengatakan semua pihak harus mengejar dengan percepatan pembangunan konektivitas pelayanan masyarakat.
"Pembangunan di Provinsi Lampung sudah terlalu lama stag-nya, kita akan kejar percepatan khususnya pembangunan konektivitas di Provinsi Lampung,” kata Ridho seusai meninjau Bandara Radin Inten II Branti Lampung, Rabu (8/3) petang seperti disampaikan Kepala Biro Humas dan Protokol Pemprov Lampung, Bayana, Kamis (9/3).
Menurutnya, pembangunan konektivitas pelayanan masyarakat masih belum selesai sepenuhnya, namun dirasa sudah cukup baik sebagai langkah awal. Ke depan, masih banyak improvisasi Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung dalam pembenahan pelayanan bagi masyarakat Lampung.
Gubernur meyakini, setelah bandara ini diperbaiki diprediksi akan meningkatkan lagi pertumbuhan ekonomi daerah dan penngkatan jumlah penumpang. "Yang kita kejar adalah jumlah wisatawan dan investasi yang sinergis dengan pembangunan kita. Bandara sebagai bagian dari konektivitas ekonomi harus mempunyai daya tampung yang cukup," ujarnya.
Bayana mengungkapkan gubernur meminta dukungan masyarakat Lampung agar semua program strategis pembangunan Pemprov Lampung bisa berkorelasi dengan pemerintah pusat agar berjalan lancar, aman, dan cepat. "Ke depan, Bandara Radin Inten II kita siapkan sebagai bandara cadangan apabila Bandara Soekarna-Hatta terkendala sesuatu, sebagai bandara emergensi/mitigasi," ucapnya.
Setelah direnovasi, Bandara Radin Inten II Branti Lampung dipersiapkan meningkatkan statusnya menjadi bandara internasional sekaligus bandara embarkasi haji penuh pada tahun ini. Prasarana dan sarana pendukung terwujudnya bandara internasional dan embarkasi haji sudah dilakukan.
Pembangunan Bandara Radin Inten II Branti terus akan ditingkatkan. Sebagai pintu gerbang Pulau Sumatra, pertumbuhan ekonomi dan penduduk pada lima tahun ke depan semakin meningkat, Pemprov Lampung sudah menyiapkan rencana strategis berupa detail engineering design, diantaranya perluasan landasan pacu pesawat, pengadaan tiga gartabata, peningkatan daya tampung parkir yang saat ini telah mampu menampung 800 kendaraan roda empat.