Rabu 08 Mar 2017 17:25 WIB

LIPI Temukan Begonia Jenis Baru di Sulawesi Tenggara

Tanaman hias begonia
Foto: Amin Madani/Republika
Tanaman hias begonia

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Peneliti Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) menemukan 12 jenis begonia di Sulawesi Tenggara. Delapan di antaranya diduga jenis baru. "Penemuan baru ini hasil eksplorasi penelitian di Sulawesi Tenggara bulan Februari lalu," kata Peneliti Begonia Bidang Taksonomi PKT Kebun Raya-LIPI, Wisnu H Ardi, di Bogor, Rabu (8/3).

Wisnu, peneliti yang aktif melakukan eksplorasi dan menemukan begonia jenis baru di sejumlah wilayah. Tahun 2016, ia menemukan begonia di Taman Nasional Manusela, Pulau Seram, Kepulauan Maluku. 

Ia menyebutkan data awal diketahui ada empat jenis begonia yang terdapat di kawasan Sulawesi Tenggara yakni, begonia aptera, begonia flacca, begonia mekonggenisis, dan begonia watuwilesis. "Setelah dilakukan eksplorasi penelitian, ternyata ditemukan 12 jenis begonia di Sulawesi Tenggara," katanya. 

Menurutnya, sebagian besar begonia yang ditemukan tumbuh di kawasan karst atau bebatuan kapur. Salah satunya di pegunungan Matarombeo, Kabupaten Konawe Utara. 

Ada pun delapan jenis begonia yang diduga sebagai jenis baru, lanjutnya, ditemukan di Suaka Margasatwa Tanjung Peropa, Taman Wisata Alam Mangolo, Cagar Alam Kaukanawe di Pulau Buton, Kolaka Utara, pegunungan Matarombeo, dan Pulau Wawonii. 

"Penemuan ini mengindikasikan masih banyak keanekaragaman hayati di Pulau Sulawesi yang masih belum terungkap terutama di pegunungan Matarombeo," katanya. 

Menurutnya, pegunungan Matarombeo merupakan salah satu kawasan karst terluas di Sulawesi juga sebagai kawasan yang masih minim kegiatan eksplorasi dan penelitian. Wisnu menyebutkan penemuan Begonia jenis baru di Provinsi Sulawesi Tenggara merupakan penelitian lanjutan tentang keanekaragaman begonia khususnya di Pulau Sulawesi. 

Menurutnya, keragaman Begonia khususnya di Sulawesi belum pernah diteliti.  Terakhir kalinya dilakukan oleh botanist berkembangsaan Jerman, bernama Edgar Irmscher pada 1940. 

"Edgar mempublikasikan temuan jenis-jenis baru berdasarkan spesimen yang dikoleksi oleh Naturalis Jerman, Sarasin bersaudar," katanya. 

Setelah itu, dia mengatakan, tidak ada yang fokus penelitiannya terhadap keragaman begonia, sehingga masih banyak sekali jenis Begonia yang masih belum terindentifikasi. Wisnu mengatakan potensi tumbuhan Begonia lebih umum dimanfaatkan sebagai tanaman hias. Namun, ada juga yang dimanfaatkan sebagai bumbu masak, sebagai pengganti buah asam. "Dan juga salah satu jenis yang belum terindentifikasi di Sulawesi Tengah telah diketahui memiliki senyawa aktif antikanker," kata Wisnu. 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement