REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komunitas warga Jakarta asal Madura menyatakan siap memenangkan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Anies Baswedan-Sandiaga Uno pada putaran kedua Pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017 dengan blusukan dan menggelar istighosah.
"Blusukan dan istighosah merupakan amanah dan hasil musyawarah para ulama di tokoh Madura di Pondok Pesantren Darul Ulum, Pamekasan, Madura pada Senin (6/3)," kata Koordinator Komunitas Kemaduraan Jakarta Salim Assegaf di kediaman Anies di kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Rabu (8/3).
Menurut Salim, sikap politik warga asal Madura itu secara khusus berdasarkan pertimbangan untuk kemenangan umat Islam di Jakarta. Apalagi, situasi politik pada putaran kedua Pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017 kian memanas.
Salim mengatakan pihaknya akan melakukan blusukan dengan mendatangi permukiman warga asal Madura di Jakarta untuk mengingatkan kembali memilih Anies-Sandi sebagai perwujudan pemimpin Muslim pada Pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017.
"Blusukan juga untuk mengantisipasi kecurangan yang mungkin terjadi seperti politik uang, penggelembungan suara dan kecurangan data. Kami akan ikut mengawasi termasuk menjaga tempat pemungutan suara dan melapor bila melihat kecurangan," tuturnya.
Sementara itu, ulama asal Madura Haji Jazuli mengatakan terdapat dana blusukan Rp10 juta sumbangan KH Muhammad Syamsul Arifin dari Pondok Pesantren Darul Ulum. Blusukan dilakukan agar warga Madura di Jakarta tidak goyah memilih Anies-Sandi.
"Terutama alumni pesantren, wajib mendukung Anies-Sandi. Istighosah akan segera dilakukan dipimpin langsung sejumlah ulama asal Madura," katanya.
Putaran kedua Pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017 diikuti dua pasangan calon gubernur dan wakil gubernur, yaitu Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat dan Anies Baswedan-Sandiaga Uno.