REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Bupati Sleman Sri Purnomo mengatakan daerahnya siap menjadi pemasok kebutuhan beras di DIY. Sebab, daerah di DIY bagian utara itu telah berhasil melakukan panen raya dalam beberapa pekan ini.
“Kami siap menyuplai beras dari Gapoktan (Gabungan Kelompok Tani) seluruh wilayah Sleman, dan mudah-mudahan separuh dari target penyerapan beras atau gabah di DIY bisa dipenuhi oleh petani Sleman," katanya saat menghadiri panen raya di Desa Sumbersari, Moyudan, Selasa (7/3).
Sri menyampaikan, selama ini Sleman selalu menjadi lumbung gabah bagi DIY. Bahkan sebagian beras dari Sleman juga dikirim ke luar DIY. Namun demikian, ia meminta agar Badan Urusan Logistik (Bulog) membeli beras dan gabah dengan harga yang layak dari para petani.
Di sisi lain, ia mengapresiasi sikap Bulog DIY yang membeli gabah kering hasil panen dengan harga maksimal. "Saya pikir hal tersebut dapat memotivasi para petani di Sleman untuk meningkatkan kualitas hasil pertaniannya," kata Sri.
Adapun hasil panen raya di Desa Sumbersari mencapai 7,68 ton per hektar. Sedangkan luas lahan sawah di desa tersebut sekitar 215 hektar. Padi jenis Ciherang yang dipanen ini dibeli oleh Bulog DIY dengan harga maksimal yaitu Rp 3.700 per kg.
Kepala Bulog Divre DIY Miftahul Adha menjelaskan, dalam penyerapan gabah petani, pihaknya mengacu pada Inpres Nomor 5 Tahun 2015 tentang Kebijakan pengadaan gabah/beras dan penyaluran beras oleh Pemerintah. Di dalamnya mengatur tentang harga pembelian pemerintah untuk gabah/ beras.
Menurutnya gabah dengan minimal 25 sampai 30 persen kadar air dan hampa kotoran 11 sampai 15 persen dibeli dengan harga maksimal yaitu Rp 3.700. “Berapapun produksinya kami beli, jika kualitasnya sesuai akan kami beli dengan harga maksimal," kata Miftahul.
Ia menyampaikan, pada 2016 lalu Bulog DIY mampu melampaui target penyerapan gabah dari pemerintah pusat. Di mana target tahun lalu sebesar 55 ribu ton untuk DIY, sementara Bulog DIY bisa mencapai 60.200 ton dan sekitar 30 sampai 40 persen disuplai dari Sleman. Sedangkan target tahun depan sebesar 55.700 ton beras.