Selasa 07 Mar 2017 02:33 WIB

Polda Minta Pemprov Turun Tangan Atasi Tawuran di Jakarta

Rep: Muhyiddin/ Red: Bilal Ramadhan
Dampak tawuran warga (ilustrasi)
Foto: Antara/Sigid Kurniawan
Dampak tawuran warga (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tawuran antara warga kembali pecah di Kawasan Manggarai, Jakarta Selatan, Ahad (5/3) petang kemarin. Dalam tawuran tersebut, dua warga Manggarai tewas setelah bentrok dengan warga Jalan Tambak, Menteng Jakarta Pusat.

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono mengatakan, jajarannya dari Polsek Tebet dan Polsek Menteng sudah turun ke lokasi untuk menenangkan warga yang terlibat tawuran tersebut. Kata dia, polisi juga telah menyisiri lokasi dan menangkap sejumlah pelaku tawuran.

Namun, tindakan polisi tersebut tidak membuat kedua kelompok warga menjadi jera. Pasalnya, hingga Senin (6/3) sore, tawuran antar warga itu kembali pecah. Karena itu, Argo berharap penanganan tawuran tak hanya dilakukan oleh aparat kepolisian tapi juga Pemprov DKI Jakarta.

"Tentunya jangan polisi aja yang disuruh jaga terus, tapi Pemerintah Daerah, kepala lingkungan situ juga. Ini kan sering terjadi, harus bisa cari solusinya," ujar Argo kepada wartawan, Senin (6/3).

Argo menambahkan, pihaknya akan menggandeng stakeholder terkait untuk menuntaskan permasalahan sosial tersebut. Ia berharap, upaya ini juga mendapatkan dukungan nyata dari masyarakat setempat.

"Polisi pasti melakukan penyelidikan, tapi yang penting kan warga di sana juga harus ikut turun tangan. Jadi akar permasalahannya bisa teratasi," ucap Argo.

Sejauh ini, tambah Argo, polisi masih mendalami pemicu tawuran tersebut. Pihaknya juga masih menyelidi penyebab meninggalnya dua warga Manggarai tersebut, yaitu Sutan Rafi Hakim Lubis (16) dan Fikri Fadhlur Firmansyah (21).

"Memang diduga korban meninggal karena senapan angin, tapi masih perlu diselidiki dulu," kata Argo.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement