Senin 06 Mar 2017 15:40 WIB

Fenomena Asal Bukan Ahok Pengaruhi Suara Anies-Sandi

Rep: Rahmat Fajar/ Red: Bayu Hermawan
Pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan (kanan) dan Sandiaga Uno (kiri)
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan (kanan) dan Sandiaga Uno (kiri)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Eksekutif Media Survei Nasional (Median), Rico Marbun mengatakan terdapat gelombang semangat untuk memilih asal bukan Ahok yang muncul di masyarakat. Itu yang membuat pasangan Anies-Sandi unggul atas Ahok-Djarot pada putaran kedua Pilkada DKI Jakarta.

Menurut Rico, semangat antiAhok merupakan hal baru dari hasil survei Median dibandingkan survei yang dilakukan pada putaran pertama. Fakta ini, kata Rico, merupakan sesuatu yang tidak bisa ditutupi.

"Asal bukan Ahok tidak pernah muncul di survei sebelumnya," ujarnya dalam konferensi persnya hasil survei Pilkada DKI Jakarta tentang peta kompetisi putaran kedua, di Resto Bumbu Desa, Cikini, Jakarta Pusat, Senin (6/3).

Rico menjelaskan, memilih asal bukan Ahok  menempati urutan kedua dengan 25,9 persen dari 19 alasan warga memilih Anies-Sandi. Memilih Anies-Sandi karena segama menenpati urutan pertama dengan 27,1 persen.

Disusul alasan ketiga karena Anies-Sandi mempunyai program yang bagus. Kemudian, pasangan nomor tiga ini memiliki sikap yang santun. "Tapi kalau pemilih Ahok dan Anies di putaran pertama relatif tetap pada pilihan mereka di putaran kedua," katanya.

Untuk diketahui, lembaga Survei Median merilis hasil survei terkait Pilgub DKI Jakarta putaran kedua. Median mengambil sampel 800 responden yang dipilih secara random. Pengambilan sampel dilakukan pada 21-27 Februari 2017.

Dari hasil survei tersebut, Anies-Sandi unggul atas Ahok-Djarot dengan 46,3 persen. Sedangkan Ahok-Djarot mendapatkan suara 39,7 persen dan 14 persen menjawab ragu-ragu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement