Ahad 05 Mar 2017 14:26 WIB

Ketum PPP: Wajar Jika Pihak Ahok-Djarot Ingin Gaet Parpol Islam

Rep: Debbie Sutrisno‎/ Red: Bayu Hermawan
Ketua Umum PPP ? M. Romahurmuziy mengikuti jalan santai
Foto: Debbie Sutrisno?
Ketua Umum PPP ? M. Romahurmuziy mengikuti jalan santai

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) M. Romahurmuziy‎ tak ambil pusing terkait pernyataan Sekertaris jenderal (Sekjen) Partai Golongan Karya (Golkar) Idrus Marham atas dukungan Partai PPP kepada pasangan Basuki-Djarot pada pemilihan gubernur DKI Jakarta. Menurutnya, pernyataan apapun dari petinggi partai politik hanyalah sebuah omongan politis.

"Saya kenal Pak Idrus secara baik. Penyataan yang dikeluarkan terkait dukungan PPP kepada pasangan manapun dianggap merupakan omongan politis," kata Rommy ditemui usai acara jalan santai di Gowa, Sulawesi Selatan, Ahad (5/3).

Sebelumnya, Idrus Marham menyebut bahwa pihaknya sudah mendapatkan dukungan dari PPP untuk mengusung pasangan Basuki-Djarot. Dukungan tersebut diberikan oleh PPP kubu Djan Faridz. Dukungan ini konkrit karena PPP yang dipimpin Djan Faridz  sah secara hukum.

Meski demikian, Rommy belum mau berbicara banyak akan ke mana arah dukungan partai berlambang ka'bah ini memberikan suaranya. Sebab pihaknya baru akan menghimpun semua pihak di tubuh partai pekan ini.

Menurut Rommy, wajar bila Golkar atau partai pengusung pasangan Basuki-Djarot ingin menggaet partai yang notabene berlatarbelakang islami. Sebab, mereka ‎membutuhkan netralitas pasangan Basuki-Djarot.

Persoalan Sara yang menyentuh calon Gubernur Petahanan Basuki juga menjadi hal yang bisa diluruskan dengan adanya partai Islam dalam koalisi. "Ini bisa membuat pasangan nomor 3 atau 2 sama-sama memiliki partai berbasis agama," ungkap Rommy.

‎Sejauh ini, Rommy menilai bahwa PPP adalah salah satu dari sedikit partai yang memiliki mesin politik cukup lengkap hingga ke tingkat bawah‎. Hal ini membuat koalisi partai pengusung pasangan nomor 2 dan 3 mulai menarik PPP untuk ikut serta mengusung pasangan tersebut pada putaran kedua Pilkada DKI Jakarta.

Namun, PPP kembali menegaskan belum bisa mengambil keputusan secara mufakat. Masih ada koordinasi yang harus dilakukan PPP untuk memastikan akan kemana berlabuh pada Pilgub DKI kali ini.

"Semua pengusung calon sudah membangun komunikasi, komunikasi ini sudah intensif. Kami akan terus pelajari tawaran mereka," jelasnya.

Rommy menjelaskan, pilihan kemana PPP akan memberikan suara tetap memperhatikan bahwa calon pemimpin bukan hanya sekedar membuat kegadungan. Harapannya jangan ada keributan yang menyusahkan masyarakat. Justru pemimpin ini wajib memberikan kesejahteraan, dan keamanan warga Jakarta.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement