Sabtu 04 Mar 2017 16:56 WIB

Penerima PKH Kemensos Capai Lebih dari Sejuta Orang di Jabar

Rep: Rizky Suryarandhika/ Red: Angga Indrawan
Menteri Sosial Khofifah Indra Parawansa menyalurkan bantuan sosial non tunai pada Program Keluarga Harapan (PKH) dan bantuan hibah di aula gedung Bale Kota Tasikmalaya, Jumat (3/3) pukul 18.00 WIB.
Foto: Republika/Rizky Suryarandika
Menteri Sosial Khofifah Indra Parawansa menyalurkan bantuan sosial non tunai pada Program Keluarga Harapan (PKH) dan bantuan hibah di aula gedung Bale Kota Tasikmalaya, Jumat (3/3) pukul 18.00 WIB.

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat menyebut penerima Program Keluarga Harapan (PKH) dari Kementerian Sosial mencapai 1 juta orang. Setidaknya dana sebesar 1,8 triliun rupiah digulirkan dalam PKH sepanjang tahun 2017.

Kepala Dinas Sosial Jabar Arifin H Kertasaputra menyambut baik PKH sebagai salah satu solusi mengatasi kemiskinan. Secara spesifik, keluarga penerima manfaat (KPM) dari PKH yaitu sebanyak 1.033.537 dan total bantuan mencapai 1.860.366.600 rupiah.

"PKH di Jabar yang masuk program banyak jadi ada peningkatan dari tahun ke tahun," katanya pada wartawan usai acara penyaluran bantuan sosial non tunai PKH, Jumat (3/3) sore di Balai Kota Tasikmalaya.

Dari PKH itu dikategorikan lagi menjadi dua yaitu penerima bantuan tunai dan non tunai. Jumlahnya 245.481 penerima PKH tunai dan sisanya penerima PKH non tunai. Menurutnya, peralihan PKH dari tunai menjadi non tunai akan mengurangi potensi penyalahgunaan uang untuk kebutuhan lain. Dalam PKH non tunai, dana bantuan sebesar 1,89 juta dicairkan berbentuk barang di lokasi khusus disebut E-Warong. Meski begitu, ia menilai kehadiran E-Warong ini memang masih terbatas yaitu sebanyak 295 dan tersebar di sembilan kota yaitu Sukabumi, Bogor, Tasikmalaya, Bandung, Cirebon, Depok, Cimahi, Bekasi dan Banjar.

"Peningkatan jumlahnya bertahap, daerah perkotaan dulu, kami coba ada di Kabupaten tapi di pusatnya. Akan coba bertahap semua pakai itu, karena bagaimanapun yang penting ada jaringan internet," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement