Sabtu 04 Mar 2017 10:00 WIB

Warga Terdampak Banjir Sumbawa Berharap Infrastruktur Diperbaiki

Rep: Muhammad Nursyamsyi/ Red: Dwi Murdaningsih
Banjir melanda pemukiman sepanjang alur Sungai Brang Biji seperti Kelurahan Brang Bara, Samapuin, Brangbiji, di Kabupaten Sumbawa pada Kamis (9/2).
Foto: dok.Istimewa
Banjir melanda pemukiman sepanjang alur Sungai Brang Biji seperti Kelurahan Brang Bara, Samapuin, Brangbiji, di Kabupaten Sumbawa pada Kamis (9/2).

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Ketua Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) NTB Johan Rosihan mengatakan warga di sejumlah wilayah di Kabupaten Sumbawa berharap rusaknya sejumlah infrastruktur bangunan akibat bencana banjir yang melanda wilayah tersebut beberapa waktu lalu dapat segera diperbaiki.

Warga Karang Bage, Kecamatan Sumbawa, kata dia, meminta pemerintah menambahkan tinggi bronjong sungai, penataan bantaran kali, dan mengganti puluhan rumah warga yang hanyut akibat banjir.

"Ada tawaran dari pemerintah untuk melakukan relokasi warga terdampak, namun persoalan status rumah yang hanya mendapatkan hak pakai bukan hak milik dan tipe serta kualitas bangunan rumah yang tidak diterima oleh warga," ujar Politisi PKS tersebut dalam reses masa sidang 1 Tahun 2017, Jumat (3/3).

Sedangkan di Dusun Pemulung, Kecamatan Labuhan Badas, Johan katakan, yang paling berdampak adalah rusaknya fasilitas jaringan air minum sehingga warga terpaksa mengambil air dari sumur timba.

Kemudian, warga di tiga desa di Kecamatan Empang perbaikan juga berharap perbaikan infrastruktur berupa pemasangan bronjong, prapet, dan saluran induk yang melintasi dua desa yakni Empang Atas dan Empang Bawah perlu menjadi prioritas. Di samping itu pengerukan sedimen pada Embung Brang Paria juga perlu mendapat perhatian.

Tak hanya soal dampak banjir, sejumlah ibu-ibu di Dusun Pemulung juga berharap adanya bantuan modal usaha untuk membuat kerajinan tenun khas Sumbawa.

"Sebagai destinasi wisata, penghasil tenun khas Sumbawa, ibu-ibu di sana juga meminta bantuan alat tenun dan bantuan modal usaha," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement