REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB) Zainal Abidin mengatakan, kondisi di Kabupaten Sumbawa saat ini mulai membaik menyusul sudah mulai terhentinya hujan.
"Ini mendung saja, mudah-mudahan tidak hujan lagi. Ini sudah agak cerah," ujar dia saat dihubungi Republika.co.id di Mataram, NTB, Jumat (10/2).
Dia menambahkan, BPBD Sumbawa siaga penuh dalam bencana banjir dengan terus melakukan pemantauan dan evakuasi. Zainal mengungkapkan, ketinggian air di sejumlah wilayah terdampak banjir berkisar 60 cm hingga 70 cm di dataran yang agak tinggi.
"Sedangkan di Kelurahan Brangbara, semalam sekitar pukul 01.00 Wita air mencapai 1,5 meter, karena lokasi wilayahnya yang memang cukup rendah," lanjutnya.
Kendati begitu, dia menegaskan, tidak ada korban jiwa dalam bencana banjir ini.
Banjir yang melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB), terjadi beberapa kali sejak Selasa (7/2) hingga Kamis (9/2) mengakibatkan puluhan ribu warga terdampak.
"Total yang terdampak sebanyak 7.545 kepala keluarga (KK), dan 29.187 jiwa," ucap dia.
Zainal merinci, kejadian banjir dan jumlah warga terdampak meliputi Kecamatan Sumbawa (95.57 KK dengan 1.934 jiwa) dan Kecamatan Labuhan Badas (2.719 KK dengan 10.147 jiwa) pada Selasa (7/2), sekitar pukul 22.00 Wita.
Kemudian, banjir melanda Kecamatan Tarano dan Empang pada Rabu (8/2) pukul 09.00 Wita dengan sebanyak 7.248 warga Tarano dan 4.340 warga Empang terdampak.
Pada Kamis (9/2), banjir juga terjadi di Kecamatan Moto Utara dan Moto Hilir pada pukul 09.00 Wita dengan warga terdampak sebanyak 5.518 jiwa
Zainal melanjutkan, banjir juga merendam sebanyak 175 hektar sawah yang baru ditanami padi di Kecamatan Moyo Utara.