REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Pemerintah Provinsi Sumatera Barat meminta bantuan pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kampar, Provinsi Riau, untuk membantu penanggulangan bencana banjir dan lonsor di Kecamatan Pangkalan Koto Baru Kabupaten Limapuluh Kota.
"Kita sudah berusaha untuk masuk ke daerah bencana, tetapi terhambat oleh beberapa titik longsor. Terpaksa kita minta bantuan BPBD Kampar yang kemungkinan memiliki akses lebih baik ke daerah bencana," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Sumbar, Pagar Negara di Padang, Jumat (3/3).
Menurutnya, sekarang BPBD bersama pihak terkait sedang berupaya untuk membersihkan material longsor menggunakan alat berat agar bisa masuk ke lokasi banjir untuk membantu masyarakat. "Total ada sembilan titik longsor yang menghalangi upaya bantuan ke Pangkalan Koto Baru dan kapur IX," katanya.
Sementara ini Kelompok Siaga Bencana (KSB) yang berdomisili di daerah banjir telah bahu membahu memberikan bantuan darurat pada masyarakat terdampak. "Kita berharap material longsor bisa segera dibersihkan agar kita bisa menembus hingga lokasi banjir," katanya.
Banjir di Pangkalan dan kapur IX tersebut terjadi karena luapan Batang Kampar dan Batang Samo akibat curah hujan tinggi dalam beberapa waktu terakhir.
Sementara untuk titik banjir lain yang dapat dicapai, telah dikirimkan personel untuk membantu masyarakat. Informasi sementara dari BPBD Sumbar, longsor terjadi pada tiga titik di Nagari koto Alam Kecamatan Pangkalan, jalan menuju Maek Kecamatan Bukit Barisan tiga titik, dan satu titik di Jorong Air Putih.
Sementara banjir terjadi pada beberapa titik yaitu Jorong Sopang, Pangkalan Koto Baru, Nagari Gunuang Malintang, Kecamatan Kapur IX, Limbanang Baruah, Nagari Mungka, Nagari Subarang Air, Nagari Taram, Nagari Batu Balang dan jorong Buluh Kasok Nagari Sarilamak.