Kamis 02 Mar 2017 17:29 WIB

BRT Koridor Semarang Tawang-Terminal Bawen Beroperasi Bulan Juli

Rep: Bowo Priadi/ Red: Dwi Murdaningsih
BRT Semarang
Foto: ANTARA FOTO
BRT Semarang

REPUBLIKA.CO.ID, UNGARAN -- Nasib angkutan umum aglomerasi koridor I Stasiun Semarang Tawang (Kota Semrang)- Terminal Bawen (Kabupaten Semarang) mulai mulai ada kepastian. Penyelenggaraan angkutan umum dengan armada Bus Rappid Transit (BRT) tersebut bakal beroperasi pada bulan Juli tahun ini.

Kabid Angkutan Dinas Perhubungan Kabupaten Semarang, Wahyu Jatmiko mengatakan, koridor I ini nantinya akan diperkuat total 25 unit armada BRT. Namun untuk tahap pertama akan dioperasionalkan 18 armada BRT.

“Komposisinya 10 armada dari gabungan pengusaha di Kabupaten Semarang serta delapan armada dari gabungan pengusaha Kota Semarang,” ujar dia, di Ungaran, Kabupaten Semarang, Kamis (2/3).

Dalam penyelenggaraan angkutan aglomerasi ini, jelasnya, menggunakan sistem peleburan angkutan umum lama. Komposisinya dua unit bus tiga per empat dilebur menjadi satu armada BRT. Sedangkan tiga unit bus ‘endel’ (kapasitas 22 tempat duduk) dilebur menjadi satu armada BRT dan empat unit angkutan prona (minibus) dilebur menjadi satu armada BRT dan lima angkutan pedesaan dilebur menjadi satu armada BRT.    

Ia juga menjelaskan, bersamaan dengan dioperasionalkannya koridor Stasiun Semarang Tawang- terminal Bawen ini, lanjut Wahyu, direncanakan juga akan dioperasionalkan tiga koridor BRT lainnya. Masing- masing meliputi koridor II Semarang- Kendal (Kabupaten Kendal), koridor III Semarang- Demak (Kabupaten Demak) serta koridor IV Semarang- Gubug (Kabupaten Grobogan).

“Khusus untuk koridor I Stasiun Semarang Tawang- Terminal Bawen bakal menjadi percontohan bagi penyelenggaraan angkutan umum aglomerasi di Provinsi Jawa Tengah,” kata dia.

Saat ini, lanjutnya, proses penyelenggaraan angkutan aglomerasi ini telah masuk tahap pengadaan armada BRT. Untuk tender pengadaan armada ini dimenangkan oleh Koperasi Mulia Orda Serasi (MOS).

Koperasi MOS ini merupakan koperasi para pengusaha angkutan darat (Organda) Kabupaten Semarang. “Secara teknis terkait dengan pengadaan armada BRT ini pihak pengurus koperasi atau Organda Kabupaten Semarang yang berkompeten,” tambah Wahyu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement