Kamis 02 Mar 2017 20:49 WIB

Tingkat Kematian Ibu dan Bayi di Depok Masih Tinggi

Rep: Rusdy Nurdiansyah/ Red: Angga Indrawan
Wakil Walikota Depok, Pradi Supriatna
Foto: Republika/Rusdy Nurdiansyah
Wakil Walikota Depok, Pradi Supriatna

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Angka kematian ibu dan bayi di Depok belum mencapai target dan masih tinggi. Persentasenya sebesar 38,26 persen dari 100 ribu angka kelahiran.

"Belum memenuhi target," ujar Wakil Wali Kota Depok, Pradi Supriatna saat membuka forum Rencana Kerja Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Dinas Kesehatan (Dinkes) Pemerintah Kota (Pemkot) di Hotel Bumi Wiyata Depok, Kamis (2/3)

Menurutnya, Dinkes perlu lagi mengevaluasi dan meningkatkan layanan kesehatan bagi masyarakat Depok, terutama bagi bayi dan balita yang perlu asupan khusus. "Agar bisa bersinergi dalam memperbaiki dan memperkuat layanan kesehatan di Kota Depok demi mewujudkan Depok Kota Sehat," kata Pradi.

Kepala Sub Bidang Kesejahteraan Dinkes Depok Betty Setyorini juga mengakui masih ada program yang belum mencapai target. "Masih banyak pekerjaan rumahnya. Ada 30 indikator yang harus diselesaikan. Angka kelahiran naik, angka kematian bayi naik. Penyebabnya itu akses dan pertolongan yang kurang," tutur Betty.

Belum lagi, kata dia, masih ada kasus gizi buruk dan penderita HIV/AIDS yang belum tertangani. "Ada 0,06 persen gizi buruk. Angka yang kelihatannya kecil tapi artinya masih ada kasus seperti ini. Sedangkan kasus HIV/AIDS ada 711 tapi masih banyak yang under reported (tidak terlapor/terdata)," ungkapnya.

 

 

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement