REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Massa dari para Jawara Betawi masih tetap konsisten menjaga dan mengawal persidangan kasus penodaan agama oleh Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok di depan Kementerian Pertanian, Selasa (28/2). Para Jawara yang tergabung dari Brigade 411 merasa ikut terpanggil mengawal penegakkan hukum atas Ahok.
Panglima Jawara Betawi dari Brigade 411, Haji Basyir Bustomi mengatakan para Jawara Betawi sejabodetabek merasa ikut terpanggil, dan ini menjadi tanggung jawab jawara Betawi menjaga agama dan marwah tanah air Betawi.
"Dari awal sampai sidang terakhir akan kita kawal karena Jakarta bagian dari kampung kami. Kita bela islam bela agama, jawara betawi ini tergerak karena bela islam bukan karena kepentingan politik," kata Haji Baasyir kepada Republika.co.id, Selasa (28/2).
Sebagai warga Betawi asli, para Jawara mengingatkan kepada Ahok, sebagai pendatang ia tidak pantas berkata kasar kepada umat Islam dan khususnya kepada warga Betawi. Sebagaimana dahulu Ahok pernah mengancam akan membubarkan Ormas Betawi.
Dan dalam kasus penistaan agama Islam ini, menurut Haji Ba'asyir bukan kapasitas Ahok membahas dan menafsirkan ayat Al Maidah, yang akhirnya berujung permasalahan dan status terdakwanya di pengadilan.
"Ahok kan diberi amanah harusnya menjaga perilaku terutama dengan umat Islam dan masyarakat betawi," ujarnya.
Dan Ahok harusnya paham menjaga hubungan dengan warga betawi khususnya umat islam itu hal penting, bukan malah bertingkah arogan. "Lihat saja pantas apa tidak ia sebagai gubernur berbicara seperti. Harusnya ia menghargai omongan dengan karakter warga asli. Jadi mesti tahu posisi tahu diri," tegasnya.
Saat ini kata dia, sudah menjadi tanggung jawab bagi semua para Jawara Betawi untuk mengawal keadilan atas kasus ini. Dan bukan hanya untuk kasus ini saja, menurutnya sudah menjadi tanggung jawab bagi Jawa Betawi untuk mengawal hadirnya pemimpin muslim di Jakarta, siapapun dia.
Jawara Betawi dari Brigade 411 ini terdiri dari 600an anggota para Jawara dari 300an aliran dan 200an perguruan silat Betawi se-Jabodetabek.
"Jawara Betawi Brigade 411 ini bukan dibentuk untuk kepentingan politik calon tertentu, tapi untuk menjaga marwah Betawi dan agama Islam, termasuk mengawal proses Pilkada yang adil agar terpilih pemimpin muslim yang diharapkan warga Betawi," ujarnya.