Selasa 28 Feb 2017 16:20 WIB

Alokasi Honor Guru Mengaji Banjarmasin Rp 8 Miliar

Guru mengaji (ilustrasi)
Guru mengaji (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,  BANJARMASIN -- Kabar gembira bagi para guru mengaji (honorer, red) di Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Pada 2017 ini, pemerintah setempat mengalokasikan dana sebesar Rp 8 miliar bagi sekitar 1.500 orang ustaz/ustazah.

"Sebab tahun ini kita tingkatkan 100 persen honor guru mengaji dari tahun lalu, hingga alokasinya mencapai Rp8 miliar itu," ujar Kabag Kesejahteraan Masyarakat (Kesra) Kota Banjarmasin H Anshari di Balaikota, Selasa.

Menurut dia, sebelumnya honor guru mengaji hanya diberi Rp 150 ribu per orang per bulan, tapi tahun ini ditingkatkan menjadi Rp 300 ribu per orang per bulannya. "Uang honor untuk biaya trasportasi para ustaz dan ustadzah itu, untuk sedikit membantu kesejahteraan mereka," ucap Anshari.

Dia mengatakan, uang kesejahteraan yang diberikan Pemkot ini hanya bagi guru ngaji yang terdata di pemerintahan kota, mereka mengajar seperti di Taman Pendidikan Alquran (TPA) dan tempat ibadah. "Ada sekitar 1.500 ustaz dan ustazah yang terdata di Kesra, mereka bertugas mengajarkan Alquran kepada anak-anak yang skupnya di lingkungan lima kecamatan," ujarnya.

Menurut dia, tugas guru ngaji ini tidak mesti di satu tempat, tapi bergiliran ke mana-mana atau dari TPA ke TPA dan tempat ibadah. "Lima hari atau setengah bulan ada perputaran giliran mengajar mengaji ke tempat-tempat lain," terangnya.

Dia menyatakan, saat ini program mengaji bagi anak-anak mulai semarak di Kota Banjarmasin, hal ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan baca tulis Alquran, juga sebagai langkah untuk membatasi kebebasan anak dalam bergaul bebas tanpa manfaat.

Selain itu, kata dia, Banjarmasin yang sedang menggalakkan Magrib mengaji juga bertujuan untuk menghindarkan anak-anak keluar malam yang sangat rawan terjerumus lembah narkoba. Anshari menyatakan, tugas guru mengaji ini sangat mulia diantaranya untuk menjaga karakter anak-anak didiknya agar terus bisa lurus sesuai anjuran agama, yakni, sejak dini membentengi mereka dari perbuatan maksiat.

"Memang apa yang diberikan Pemkot masih belum mencapai kesejahteraan bagi mereka, tapi kita akan berupaya terus meningkatkannya," kata Anshari.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement