Senin 27 Feb 2017 14:47 WIB

Warga Israel Sebut Kebijakan di Jalur Gaza Ancam Keamanan

Rep: Puti Almas/ Red: Teguh Firmansyah
Perempuan Palestina membawa barang di tengah reruntuhan gedung di Jalur Gaza.
Foto: Reuters
Perempuan Palestina membawa barang di tengah reruntuhan gedung di Jalur Gaza.

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Warga Israel yakin sejumlah kebijakan pemerintah yang berlaku di Jalur Gaza dapat mengancam keamanan. Hal ini diungkapkan dalam sebuah jajak pendapat yang dilakukan oleh penelitian New Wave, kelompok advokasi Israel. Sebanyak 67 persen responden setuju soal ancaman itu. .

Israel menarik diri dari Gaza pada 2005 lalu. Sekitar dua tahun setelahnya, wilayah itu diambil alih oleh Hamas, salah satu faksi pemerintahan di Palestina.

Namun, Israel bersama Mesir melakukan blokade atas Jalur Gaza. Otoritas Zionis membatasi pergerakan warga, serta barang-barang yang masuk dan keluar dari wilayah itu.

Israel mengatakan, langkah-lagkah tersebut diperlukan untuk alasan keamanan. Namun, hal ini dinilai memicu konflik semakin dalam dengan Palestina.

Sejak 2008 lalu, setidaknya tiga kali peperangan terjadi di Jalur Gaza. Padahal, tak sedikit yang meyakini dalam jajak pendapat itu bahwa situasi kondusif di wilayah itu justru membantu kepentingan banyak orang, khususnya warga Israel.

Baca juga,  Saat Warga Palestina Kehilangan Rumah Mereka.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement