Jumat 24 Feb 2017 22:03 WIB

Akan Ada 3 Jalur Khusus di Gili Trawangan

Rep: Muhammad Nursyamsyi/ Red: Hazliansyah
 Tim Gabungan Penertiban Gili Trawangan mengerahkan alat berat untuk membongkar bangunan yang berada di garis sempadan pantai di Gili Trawangan, Lombok Utara, NTB, Jumat (24/2).
Foto: Republika/Muhammad Nursyamsyi
Tim Gabungan Penertiban Gili Trawangan mengerahkan alat berat untuk membongkar bangunan yang berada di garis sempadan pantai di Gili Trawangan, Lombok Utara, NTB, Jumat (24/2).

REPUBLIKA.CO.ID, LOMBOK UTARA -- Pemerintah Kabupaten Lombok Utara berkomitmen menata kawasan Gili Trawangan agar semakin nyaman dikunjungi wisatawan. Salah satunya dengan menertibkan bangunan liar yang berada di garis sempadan pantai di Gili Trawangan.

Wakil Bupati Lombok Utara Sarifudin mengatakan, Pemkab Lombok Utara telah memiliki grand design untuk konsep kawasan Gili Trawangan.

"Ini pantai harus bersih dulu, selanjutnya akan kita tata lebih baik lagi," ujar dia di Gili Trawangan, Lombok Utara, NTB, Jumat (24/2).

Dia menambahkan, setelah proses penertiban tuntas, nantinya Dinas Pekerjaan Umum Lombok Utara akan membuat tiga jalur. Yakni untuk sepeda, cidomo (delman), dan jalur khusus pejalan kaki. Kemudian, pantai yang sudah bersih akan didisain ulang dan mengundang pengusaha untuk menyampaikan idenya seperti apa.

"Artinya pantai tidak boleh ada bangunan permanen, tapi yang diperbolehkan semacam yang bisa dibongkar pasang," lanjut dia.

Selain penertiban bangunan liar, relokasi pasar seni dan sistem buka tutup juga akan menjadi rencana dalam upaya penataan berikutnya.

"Buka-tutup, saya kira itu masuk program kita, setiap orang diperiksa KTP dan apakah bawa barang terlarang, kerja sama dengan kepolisian, yang datang dari Bali juga akan kita tertibkan," papar dia.

Dia menjelaskan sektor pariwisata merupakan penyumbang terbesar dalam pendapatan asli daerah (PAD) Pemkab Lombok Utara selama 2016 dengan nilai Rp 80 miliar dari total PAD Pemkab Lombok Utara sebesar Rp 141 miliar.

Kontribusi sektor pariwisata ini meningkat dibanding tahun sebelumnya yang sebesar Rp 50 miliar. Tingkat kunjungan wisatawan ke Gili Trawangan, dia katakan, mencapai 1.600 orang setiap hari.

"Apalagi kalau kita tata seperti ini, mudah-mudah bisa tambah banyak lagi," katanya menambahkan.

Ia melanjutkan, jika penertiban Gili Trawangan sudah selesai, hal serupa juga akan dilakukan di Gili Meno, Gili Air, Pelabuhan Bangsal, dan juga Pelabuhan Teluk Nara.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement